Rasa Kecewa Membuat Twitter dan Facebook Naik Daun

Reporter

Editor

Jumat, 23 September 2011 10:44 WIB

Twitter

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, dan blog mulai booming. Publik kini menggunakan media dan jejaring sosial tidak hanya untuk mengekspresikan diri, tetapi juga membentuk komunitas dengan orang yang memiliki minat sama dengan mereka. Salah satu blogger veteran Indonesia, Enda Nasution, menyebut maraknya pembentukan komunitas lewat dunia cyber ini lahir akibat rasa kecewa.

"Mereka kecewa dan resah atas banyak hal yang terjadi di negeri ini. Terhadap kondisi politik, hukum, lingkungan, atau sosial-budaya," ujarnya ketika ditemui di sela acara Social Media Festival di FX, Kamis, 22 September 2011.

Rasa kecewa ini kemudian mereka tuangkan dalam media sosial, apakah itu blog, maupun melalui Twitter, dan kemudian mendapat perhatian dari mereka yang juga memiliki pemikiran yang sama.

"Sebelumnya mereka mungkin berpikir mustahil melakukan perubahan kalau hanya sendirian. Namun, melalui media sosial, mereka mendapat banyak teman sepemikiran. Sehingga, meskipun kecil, mereka yakin bisa melakukan perubahan," ujarnya.

Tak jarang kumpulan individu dengan fokus yang sama ini kemudian membentuk suatu komunitas yang tidak hanya berkicau di media sosial, namun juga beraksi di dunia nyata. Dalam komunitas seperti ini, lanjut Enda, mereka menyadari bahwa mereka pun dapat melakukan perubahan kecil dan tidak harus menunggu pemerintah. "Karena itu, saya berpendapat komunitas seperti ini bisa disebut sebagai gerakan sosial," ujarnya.

Latar belakang ini sejalan dengan proses pembentukan beberapa komunitas berbasis media sosial. Indonesia Berkebun, misalnya, muncul dari kegelisahan bahwa ternyata banyak lahan tidur di Jakarta, tetapi tidak ada yang bergerak memanfaatkannya. Dalam waktu enam bulan, komunitas yang diprakarsai Ridwan Kamil itu semakin besar, bahkan sudah merambah 14 kota di Indonesia.

"Internet memberi manfaat yang besar bila kita tahu cara menggunakannya dengan maksimal," ujar Shafiq Pontoh, pegiat Indonesia Berkebun.

Begitu pula dengan komunitas Selamatkan Ibu yang muncul akibat keresahan empat orang dokter muda atas tingginya angka kematian ibu melahirkan. "Mulai dari tweet, sekarang sudah mulai melakukan kegiatan offline, diskusi, juga seminar," ujar Sekretaris Selamatkan Ibu, Santi Juwita.

Riuh rendahnya komunitas yang menggunakan media sosial ditanggapi positif oleh Enda. Hanya saja, ujarnya, saat ini belum jelas pemetaan komunitas seperti ini. "Mungkin ada satu bidang yang banyak diurusi komunitas, sementara ada bidang lain yang belum terjamah," katanya. Karena itu, ujar Enda, ke depannya ia berencana untuk membuat pemetaan mengenai komunitas yang juga aktif melalui media sosial.

RATNANING ASIH

Berita terkait

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

36 hari lalu

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

37 hari lalu

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.

Baca Selengkapnya

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

15 Januari 2024

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

Talon telah bergabung dengan PUBG Mobile Esport sebagai kemitraan resmi untuk event PUBG Mobile Super League - Asia Tenggara 2024.

Baca Selengkapnya

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

14 Januari 2024

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

Sebanyak 20 pelajar yang tergabung di Komunitas Polisi Air Wonosalam berdiskusi perihal kerusakan hutan dan aktivitas membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

8 Januari 2024

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

Sendi menerangkan, program musik klasik ini terdiri dari beberapa kegiatan mulai dari diskusi sampai tampil di panggung.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Positif CFD Bagi Lingkungan, Negara Mana Pertama Kenalkan Car Free Day?

10 Desember 2023

5 Dampak Positif CFD Bagi Lingkungan, Negara Mana Pertama Kenalkan Car Free Day?

Car Free Day merupakan sebuah inisiatif dan protes terhadap penggunaan mobil yang menimbulkan polusi. Negara mana pertama adakan CFD?

Baca Selengkapnya

Gelar Konser Kedua, Parahyangan Orchestra Bandung Mainkan Kizuna

29 November 2023

Gelar Konser Kedua, Parahyangan Orchestra Bandung Mainkan Kizuna

Total ada delapan komposisi yang dimainkan Parahyangan Orchestra, untuk mengajak masyarakat agar merenungkan kembali berbagai bentuk relasi.

Baca Selengkapnya

Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

24 November 2023

Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

Survei membuktikan komunitas pendukung sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Baca Selengkapnya

Komunitas The Power of Mama Ketapang Raih Nasional Clean Air Championship Award

22 November 2023

Komunitas The Power of Mama Ketapang Raih Nasional Clean Air Championship Award

Komunitas The Power of Mama menerima "Clean air Championship Award 2023" untuk tingkat petani, masyarakat peduli api, perorangan wilayah Kalimantan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

22 November 2023

7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

Terkadang merasa kesepian memicu berbagai hal negatif. Berikut adalah tips untuk mengatasi kesepian.

Baca Selengkapnya