Padi BATAN Bikin Petani Blitar Bahagia  

Reporter

Editor

Kamis, 15 Desember 2011 14:58 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Blitar - Mendengar kata nuklir mungkin membuat beberapa orang ketakutan, namun para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Lingkungan Cipoko, Kabupaten Blitar, justru sangat antusias. Bibit padi hasil iradiasi buatan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), yang mereka tanam, menghasilkan panen berlimpah.

"Petani bahagia sekali dengan panen kali ini karena hasilnya melimpah," ujar Kepala Ketua Kelompok Tani Among Tani Lingkungan Cipoko, Kabupaten Blitar, Muhammad Sururi, saat ditemui, Rabu, 14 Desember 2011.

Pada musim panen ini, satu hektare lahan yang ditanami bibit padi unggul ini mampu menghasilkan 11,3 ton gabah kering giling. Padahal bibit padi biasa umumnya hanya menghasilkan 6-8 ton per hektare.

Bibit padi unggul Bestari itu dikembangkan oleh peneliti dari Batan bernama Mugiyono. Bibit ini telah mendapatkan sertifikat dari Kementerian Pertanian setelah diteliti selama beberapa tahun.

Di Kabupaten Blitar, padi Bestari ditanam di 50 hektare lahan sawah. Angka produktivitas padi Bestari sangat baik. Dilihat sepintas lalu, padi Bestari memiliki rumpun yang lebih gemuk, rata-rata memiliki 26 batang. Setiap batang ditumbuhi 180 bulir padi.

Padi jenis lain, yang banyak ditanam penduduk, umumnya kurang produktif dibandingkan Bestari. Padi biasa umumnya hanya memiliki belasan batang dalam satu rumpun.

Menurut pencipta benih Bestari, Mugiyono, hasil panen kali ini memang lebih baik dibandingkan panen untuk benih berbeda. Bahkan capaian kali ini melebihi spesifikasi Bestari yang semula diharapkan mampu menghasilkan hingga 20 batang setiap rumpun. Diperkirakan lonjakan produktivitas ini disebabkan pemberian pupuk yang sesuai kebutuhan.

Meski mengalami peningkatan produksi, Bestari harus menunda masa panen tahun ini. Semula, panen diharapkan bisa terjadi 115 hari setelah tanam. Namun, meningkatnya pasokan air selama musim hujan, membuat panen tertunda 20 hari.

Tak hanya tingkat produksi tinggi, bibit ini juga memiliki keunggulan seperti tahan hama wereng cokelat biotipe 1 dan 2 serta tahan bakteri hawar daun. Rendemen padi ini mencapai 73 persen.

Nasi yang dihasilkan dari padi ini juga memiliki rasa enak dan pulen. Padi ini optimal ditanam pada ketinggian hingga 600 meter di atas permukaan laut. Selain di Blitar, padi ini juga ditanam di 16 lokasi lain di Indonesia.

ANTON WILLIAM

Berita terkait

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

3 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

7 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

9 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

9 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

10 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

11 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

44 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

53 hari lalu

Sawah di Pangkep Sulawesi Selatan Terancam Gagal Panen, Petani: Biaya yang Sudah Dikeluarkan Rp 5 Juta

Padi di Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) terancam gagal panen. Musababnya , sawah para petani digenangi air setinggi dada orang dewasa.

Baca Selengkapnya