Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

image-gnews
Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara, tepatnya udara panas. Dalam fenomena ini, pergerakan normal massa udara dari tekanan tinggi ke tekanan rendah tidak terjadi.

"Dia terperangkap karena ada anomali dinamika atmosfer," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, saat dihubungi, Jumat 3 Mei 2024.

Menurut Andri, fenomena heatwave lazim terjadi di daerah lintang menengah atau tinggi yang kerap terbentuk pusat tekanan tinggi. Waktunya menjelang atau di awal musim panas. Adapun faktor penyebabnya bisa kompleks, antara lain adanya Gelombang Rossby di ekuator.

Massa udara panas yang terperangkap itu berkembang menjadi fenomena gelombang panas apabila suhu harian maksimum di daerah tersebut mencapai 5 derajat di atas suhu maksimum rata-rata klimatologisnya. Waktunya juga bertahan harian bahkan minggu.

Andri memastikan, gelombang panas yang terjadi di daratan Asia, dari India sampai Filipina dan Jepang, itu tak berdampak langsung untuk wilayah Indonesia. Dia menegaskannya meski sebagian masyarakat di Tanah Air juga merasakan suhu panas beberapa hari terakhir. 

Suhu maksimum harian di Sumatera Utara bahkan sempat mendaki sampai 37,3 derajat Celsius pada Ahad lalu--menjadi yang tertinggi di Indonesia. Namun, Andri menegaskan, itu suhu panas biasa karena pengaruh gerak semu matahari dan minimnya tutupan awan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andri juga membandingkan suhu maksimum rata-rata klimatologis di Indonesia yang berkisar 36-37 derajat. Disodorkannya pula data suhu maksimum harian yang bisa lebih tinggi lagi, yakni  saat puncak El Nino tahun lalu yang bisa lebih dari 39 derajat.    

Kesimpulannya, Andri menambahkan, "Gelombang panas sulit terjadi di Indonesia, atau sampai saat ini tidak terjadi."

Meski begitu diingatkannya kalau suhu panas di daerah-daerah di Tanah Air masih mungkin meningkat sampai Juni-Juli nanti. "Bukan efek dari heatwave, tidak ada kaitannya secara langsung, tapi harus diantisipasi."

Pilihan Editor: Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi UKT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

5 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca cerah berawan.


Prakiraan Cuaca BMKG: Jawa Mayoritas Berawan, Wilayah Lain Sebagian Besar Hujan

7 jam lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
Prakiraan Cuaca BMKG: Jawa Mayoritas Berawan, Wilayah Lain Sebagian Besar Hujan

Di Pulau Jawa, BMKG mengatakan Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi mengalami cuaca berawan tebal.


Info Terkini Gempa M4,8 Guncang Gianyar Bali, Dirasakan Hingga Lombok

7 jam lalu

Dampak gempa M4,8 yang mengguncang Gianyar, Bali, Sabtu, 21 September 2024. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,8 Guncang Gianyar Bali, Dirasakan Hingga Lombok

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.


Gempa Susulan Bandung Masih Terjadi, BMKG Sebut Terbesar yang Dipicu Aktivitas Sesar Garsela

9 jam lalu

Jam mati menunjukan waktu terjadinya gempa di antara robohan material di kantor milik Dinas Pendidikan di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 19 September 2024. Gempa dangkal sesar Garsela ini mengguncang 30 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Bandung dan 11 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Garut. 2.020 unit rumah di Kabupaten Bandung rusak dan 204 unit rumah di Kabupaten Garut rusak. 68 orang mengalami luka, satu orang warga meninggal dunia, dan 21.696 jiwa terdampak di Kabupaten Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Gempa Susulan Bandung Masih Terjadi, BMKG Sebut Terbesar yang Dipicu Aktivitas Sesar Garsela

Sejauh ini, gempa Kabupaten Bandung dan Garut bermagnitudo 5,0 adalah gempa paling besar yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela.


BMKG Prediksi Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari, Bogor Hujan Menjelang Magrib

11 jam lalu

Langit terlihat cerah hingga tampak biru dengan gugusan awan yang menyertainya di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Kamis 14 September 2023. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap langkah-langkah yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta dalam sepekan terakhir dengan menggeral Operasi 'bilas polusi udara' digelar sejak Senin (4/9) hingga Senin (11/9). TEMPO/Subekti.
BMKG Prediksi Jakarta Cerah Berawan Sepanjang Hari, Bogor Hujan Menjelang Magrib

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta cerah berawan sejak pagi hingga malam, Sabtu, 21 September 2024. Suhu siang mencapai 34 derajat Celcius.


Pengungsi Gempa Bandung Kena ISPA Hingga Kecemasan, IDI Sebut Butuh Obat Mendesak

17 jam lalu

Terminal isi ulang daya ponsel di tenda pengungsian yang didirikan Kementerian Sosial dan BNPB di lapang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pasca gempa magnitudo 4.9, 19 September 2024. Gempa dangkal sesar Garsela ini mengguncang 30 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Bandung dan 11 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Garut. 2.020 unit rumah di Kabupaten Bandung rusak dan 204 unit rumah di Kabupaten Garut rusak.  TEMPO/Prima Mulia
Pengungsi Gempa Bandung Kena ISPA Hingga Kecemasan, IDI Sebut Butuh Obat Mendesak

Beragam jenis penyakit merebak di kalangan pengungsi korban gempa bermagnitudo 4,9 di Garut dan Bandung. Kebutuhan obat belum terpenuhi sepenuhnya.


Pemulihan Pasca Gempa Garut Dimulai, BNPB: Ada Dana Tunggu Rp 500 Ribu per Keluarga

1 hari lalu

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Pemulihan Pasca Gempa Garut Dimulai, BNPB: Ada Dana Tunggu Rp 500 Ribu per Keluarga

BNPB menyebut efek gempa M4,9 di Garut pada 18 September 202, tidak sebesar di Kabupaten Bandung. Rehabilitas berjalan saat tanggap darurat.


Menduga Ada Banyak Segmen, BMKG: Sesar Garsela Zona Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa

1 hari lalu

Pusat gempa M4,9 di Sesar Garsela pada Rabu pagi, 18 September 2024, di antara peta seismisitas selatan Bandung dan sekitarnya periode Januari 2009-Agustus 2024. Sumber: BMKG
Menduga Ada Banyak Segmen, BMKG: Sesar Garsela Zona Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa

BMKG memastikan gempa yang menyebabkan kerusakan di Kabupaten Bandung dan Garut pada Rabu pagi lalu dipicu aktivitas Sesar Garsela.


BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

1 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami cuaca cerah berawan.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

1 hari lalu

Peta Siklon Tropis Soulik. Foto: BMKG
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Soulik Picu Hujan di Aceh-Sumut dan Gelombang Tinggi 2,5 Meter

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Soulik diperkirakan persisten dalam 24 jam ke depan.