TEMPO.CO , Pasadena - Sebuah asteroid seukuran bus sedang dalam perjalanannya melintasi Bumi bersamaan dengan usainya badai matahari beberapa hari lalu. Tengah malam nanti batu antariksa ini akan berada pada jarak terdekat dari Bumi, setinggi hampir 60 ribu kilometer.
Asteroid tersebut bernama 2012 BX34. Seperti halnya benda langit lain, batu ini memiliki orbit selama mengelilingi matahari. Pada saat-saat tertentu orbit asteroid berdekatan dengan orbit Bumi.
Pada Sabtu, 28 Januari 2012, tepat pukul 00.30 WIB, asteroid ini akan melintas pada jarak 0,17 kali jarak Bumi-bulan, suatu jarak yang dianggap amat dekat dengan Bumi. Dari segi ukuran, batu antariksa ini tergolong kecil, yaitu berdiameter 11 meter.
Analisis ketinggian dan ukuran membuat astronom memastikan asteroid tak menimbulkan bahaya bagi penduduk Bumi. Skenario terburuk yaitu jatuhnya asteroid ke Bumi hampir tak mungkin terjadi.
"Kalaupun berani menyentuh atmosfer Bumi, asteroid ini akan hancur," ujar peneliti dari institusi Asteroid Watch bikinan lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (NASA) sebagaimana dikutip Space.com, Jumat, 27 Januari 2012.
Meski tak membahayakan, asteroid ini tetap menarik perhatian sebagian orang. Peminat astronomi dipastikan berlomba-lomba mengarahkan teleskop ke angkasa untuk merekam asteroid ini pada jarak terdekat. "Astronom amatir bisa melihat asteroid ini pada tingkat kecerlangan 14 magnitudo," kata website Spaceweather.com di halaman mereka.
Astronom memang mengukur tingkat cahaya bintang menggunakan satuan magnitudo. Bulan purnama disebut memiliki kecerlangan sebesar -12,75 magnitudo. Sementara tingkat kecerlangan asteroid 2012 BX34 pada tengah malam nanti menyamai kecerlangan planet katai Pluto.
SPACE | ANTON WILLIAM
Berita Terkait:
Badai Matahari, Penerbangan Korea Juga Ubah Rute
Ada Badai Matahari, Perlukah Tabir Surya?
Badai Matahari Tak Ganggu Sinyal Bandara Soetta
Apa Efek Badai Matahari 2012 pada Satelit?
Hindari Badai Matahari, Pesawar Jauhi Kutub
Radiasi Akibat Badai Matahari Aman Bagi Manusia
Enam Badai Matahari Terbesar Dalam Sejarah
Dampak Badai Matahari 2012 Sudah Sampai ke Indonesia
Hindari Badai Matahari, Pesawat Jauhi Kutub Utara
Hari ini Badai Matahari Terbesar Sejak 2005
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya