TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022 yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-Iptek, pada Kamis, 10 November 2022.
Pada tahun ini penghargaan diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi, yaitu Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, Ilmu Dasar, Ilmu Rekayasa, dan Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.
Empat ilmuwan tersebut adalah drg. Ika Dewi Ana, M. Kes, Ph.D., dari Departemen Ilmu Biomedika Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, yang menerima penghargaan di bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi; dan Prof. Dr. Okky Karna Radjasa, M.Sc., dari Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, yang menerima penghargaan di bidang Ilmu Dasar.
Selain itu, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc., dari Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, yang menerima penghargaan di bidang Ilmu Rekayasa; dan Naufan Noordyanto, S.Sn., M.Sn., dari Departemen Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang menerima penghargaan di bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.
Penghargaan tersebut memiliki skema penilaian dengan melewati tujuh tahapan dan telah melewati penilaian aspek kapasitas, aspek pengelolaan karya, invensi dan atau inovasi, aspek jejaring dan kolaborasi, serta aspek dampak dalam memberikan manfaat yang luas.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan sosok Habibie telah menjadi pendorong motivasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam memajukan iptek, dan hal itu terus dilanjutkan. “Kita ingin melanjutkan spirit dan juga inspirasi yang dulu oleh dilakukan Pak Habibie,” ujarnya pada sambutan acara Habibie Prize 2022.
Sebelumnya, penghargaan ini dikenal dengan Habibie Award sebagai penghormatan kepada sosok mendiang Prof. B.J. Habibie atas jasa-jasanya dalam memajukan iptek di Indonesia.
Handoko menceritakan, sejak tahun 1999, Yayasan SDM-Iptek telah konsisten menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize. Ia juga mengatakan harapan besar penghargaan ini sejalan dengan era ekonomi berbasis inovasi, di mana semua elemen dituntut untuk mampu membangun daya saing nasional yang kuat dan salah satu kunci penting dalam peningkatan daya saing bangsa adalah melalui penguasaan dan pemanfaatan Iptek dan inovasi.
“Tahun ini, Habibie Prize mengemban misi penting yang tidak hanya sekedar memberikan penghargaan, namun menaruh harapan besar bahwa para penerima penghargaan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian,” ucap Handoko.
Dalam sambutannya, Wardiman Djojonegoro sebagai Ketua Yayasan SDM-Iptek juga mengucapkan selamat bagi para peneliti yang mendapatkan penghargaan. “Selamat kepada penerima penghargaan, semoga menjadi inspirasi bagi ilmuan lainnya. Kami juga bersyukur BRIN akan tetap memberikan penghargaan ini dengan nilai dan kriteria sama dan dengan penilaian secara independen,” kata Wardiman.
ZAHRANI JATI HIDAYAH
Baca:
Cerita Nicolaas Menang Habibie Prize 2021, dari Pembalap Jadi Pakar Ortopedi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.