Badai Matahari Hasilkan Cahaya Terang di Langit Utara  

Reporter

Editor

Senin, 30 Januari 2012 18:58 WIB

Gambar yang dirilis Nasa menunjukan cerawat (solar flare) yang timbul akibat badai matahari. illawarramercury.com.au/NASA/SDO/GOES-15

TEMPO.CO - Titik cahaya yang berada di langit bagian utara, seperti yang tampak pada "pertunjukan" cahaya di kutub pada minggu lalu, merupakan efek dari badai matahari. Menurut para ahli tata surya, cahaya tersebut muncul satu kali dalam sebulan dalam periode waktu satu hingga dua tahun.

Energi yang dihasilkan oleh badai matahari bersinggungan dengan medan magnet sehingga menghasilkan cahaya aurora yang indah pada pekan lalu. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengkategorikan badai matahari tersebut ke dalam skala S3 yang dihitung dari S1 hingga S5. Peningkatan nilai skala ditandai dengan tingkat salvo atau semburan cahaya yang muncul.

Pakar cuaca dari University of Michigan, Tamas Gombosi, menerangkan semburan cahaya yang dihasilkan oleh badai matahari. “Peningkatan siklus badai matahari akan menghasilkan banyak badai,” ujarnya. Ia menambahkan, terjadinya erupsi pada matahari merupakan suatu peringatan.

Menurut Gombosi, siklus yang lambat tetap dapat menghasilkan badai. Ia memperkirakan badai matahari akan mencapai titik normal pada 2013 yang merupakan bagian dari siklus 11 tahunan. Siklus tersebut meningkatkan intensitas gas pada matahari yang suhunya dapat mencapai 9.940 derajat Fahrenheit.

Pada kondisi tersebut, medan magnet di permukaan matahari akan beradu dan diibaratkan seperti benang kusut sehingga akan menghasilkan bintik yang suhunya mencapai 5000 derajat Celsius. Bintik matahari yang ditutupi medan magnet tersebut akan memuntahkan ledakan berupa partikel dan radiasi yang kuat ke ruang angkasa.

Phillip Chamberlin, ilmuwan dari Solar Dynamics Observatory, bagian dari NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, menjelaskan fenomena ledakan partikel titik-titik matahari. “Ledakan partikel yang tampak berbentuk kerucut dan pada puncaknya berlangsung terus-menerus selama tujuh menit. Itu adalah hal yang luar biasa", ujarnya.

Puncak badai matahari yang berlangsung pada 24 Januari ini mengganggu sistem satelit di wilayah yang berdekatan dengan Kutub Utara.

Cahaya yang bermunculan di langit utara adalah hasil dari hantaman partikel matahari yang menyentuh medan magnet Bumi.

“Ada sebagian badai yang mencapai Bumi hanya sampai ke laut, tidak menyentuh daratan,” Gombosi menambahkan.

USA TODAY | SATWIKA MOVEMENTI


Berita Terkait
Badai Matahari Usai, Asteroid Dekati Bumi
Badai Matahari Hanya Mampir di Kutub Utara
Badai Matahari, Penerbangan Korea Juga Ubah Rute
Ada Badai Matahari, Perlukah Tabir Surya?
Badai Matahari Serang Satelit, Sinyal Tetap Aman
5 Situs Ini Tayangkan Aurora Badai Matahari 2012

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya