TEMPO.CO, Jakarta - Jejaring media sosial anyar Pinterest berhasil menarik minat para pengguna Internet di Amerika Serikat. Tercatat 10 juta pengunjung dari Amerika Serikat mampir ke situs berbagi foto, video, dan karya dua dimensi ini.
Menurut situs Mashable.com, jumlah pengunjung Pinterest bertambah lebih cepat dibandingkan dengan situs independen lainnya yang pernah ada di Amerika Serikat. Sejumlah merek besar juga ikut bergabung dalam Pinterest, seperti GAP, Unicef, dan Majalah People.
Pinterest berhasil meningkatkan dana hingga US$ 37,5 juta (Rp 337 miliar). Jumlah pengguna harian meningkat hingga 145 persen sejak awal 2012, mengungguli YouTube, Google+ dan Linkedin.
Bahkan, militer Amerika Serikat ikut bergabung dalam situs ini. Direktur Divisi Daring dan Sosial Media Militer Amerika Serikat Juanita Chang menuturkan pentingnya bergabung bersama Pinterest. " Kami sadar setiap media sosial memiliki penggemar yang berbeda," ujar dia seperti dikutip Mashable.com.
Dengan bergabung bersama Pinterest, Chang menguraikan, ada pula pemirsa yang unik yang mungkin belum tersentuh dengan media sosial lainnya. "Kami selama ini berpikir sebagian besar pengikut kami adalah pasangan para tentara," ujar dia. Tapi bukan berarti, pengikut kami akan menarik khalayak luas, tidak hanya perempuan.
Ketertarikan yang sama juga datang dari CEO Facebook Mark Zuckerberg. Mark yang memiliki akun www.pinterest.com/zuck ternyata ikut bergabung dengan mengikuti 10 akun. Tapi dia tidak terlalu aktif dan sangat sedikit mem-posting di media ini. Profil Zuckerberg di Pinterest pun bertautan dengan profil Facebooknya.
MASHABLE|DIANING SARI
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaSitus Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia
27 September 2017
Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.
Baca SelengkapnyaGoogle Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web
27 Agustus 2017
Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...
10 Agustus 2017
Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?
Baca SelengkapnyaBagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?
10 Agustus 2017
Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?
Baca SelengkapnyaGoogle, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
12 Juli 2017
Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality
Baca SelengkapnyaIngin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini
7 Juli 2017
Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.
Baca Selengkapnya