Hutan New York Tertua di Bumi

Reporter

Editor

Kamis, 1 Maret 2012 12:24 WIB

GEologis menunjukan bebatuan yang merupakan fosil tumbuhan hutan Gilboa, di pegunungan Catskill, New York. gizmodo.com

TEMPO.CO , Jakarta - Penelitian untuk menguak keberadaan hutan purba menemui titik terang. Tim peneliti menggali dan menyelidiki sebuah fosil hutan purba berusia 385 juta tahun dan diperkirakan paling tua di Bumi.

Fosil hutan purba itu bernama Gilboa, terletak di Pegunungan Catskill di New York, Amerika Serikat, dan disebut sebagai "hutan fosil tertua". Nama Gilboa berasal dari ratusan fosil pohon raksasa Gilboa yang terawetkan di bebatuan daerah tersebut.

Fosil-fosil itu pertama ditemukan pada 1920 selama penggalian sebuah tambang untuk mengekstrak batu sebagai bahan baku pembangunan Bendungan Gilboa di dekat daerah itu.

Saat itu peneliti hanya dapat mengumpulkan sekelumit informasi tentang konteks geologi pohon Gilboa, di antaranya tunggul pohon, tanah tempat pohon-pohon itu tumbuh, dan jarak tumbuh antarpohon. Apalagi tambang justru ditimbun usai pembangunan bendungan.

Satu-satunya cara meneliti hutan fosil Gilboa adalah dengan mempelajari spesimen yang ada di museum dari penggalian skala kecil di daerah dekat sungai di sekitar lokasi bekas tambang.

Sampai Mei 2010, sebagian wilayah tambang dikosongkan sebagai bagian dari proyek pemeliharaan bendungan. Sejak saat itu para peneliti bersama perusahaan kontraktor Thaille Construction Company dan Departeman Perlindungan Lingkungan New York terus memonitor situs tambang yang dikosongkan tersebut.

Profesor Bill Stein dari Binghamton University dan Frank Mannolini dari New York State Museum menemukan bahwa lantai tambang telah terungkap. Pada lantai tambang diketahui akar dan posisi batang pohon-pohon Gilboa telah terawetkan dengan baik.

Chris Berry dari Cardiff Schooll of Earth and Ocean Sciences mengatakan untuk pertama kalinya para peneliti dapat memetakan sekitar 1.300 meter persegi wilayah tambang untuk penyelidikan hutan purba.

"Sebuah peta telah dibuat untuk menggambarkan posisi semua fosil pepohonan yang terawetkan di lokasi lantai tambang tersebut," ujar Berry. Penelitian mereka dipublikasikan dalam jurnal Nature, Kamis 1 Maret 2012.

Dalam penelitiannya Berry dan rekan-rekannya menggambarkan pohon Gilboa sebagai pohon spektakuler karena memiliki diameter batang mencapai dua meter dan dibelit ribuan akar. Akar membelit batang pohon hingga setinggi 10 meter dari permukaan tanah, menjadikan bagian ini sebagai dasar untuk menopang pohon Gilboa yang sangat tinggi. Sekilas pohon Gilboa mirip pohon pakis atau pohon kelapa.

Salah satu kejutan terbesar yang dijumpai para peneliti adalah banyaknya lapisan kayu yang tersusun horizontal dalam batang Gilboa. Tebalnya mencapai 15 sentimeter. Mereka juga menemukan spesimen raksasa spesies lumut berbentuk pohon, jenis tanaman yang biasanya membentuk lapisan batu bara dalam lapisan batuan di seluruh wilayah Eropa dan Amerika Utara.

"Tujuh tahun lalu rekan-rekan kami, Linda dan Frank, menemukan sebuah fosil pohon Gilboa dalam keadaan lengkap. Itu saja sudah sangat mengagumkan. Tapi kali ini kami menemukan seluruh hutan Gilboa," Berry berkata antusias.

Berry menuturkan semua temuan itu menunjukkan bahwa hutan purba Gilboa adalah hutan yang secara ekologis jauh lebih kompleks daripada yang pernah diperkirakan sebelumnya. "Dan mungkin mengandung karbon yang terkunci dalam bentuk kayu dalam jumlah lebih besar. Dengan mempelajari hutan Gilboa, kita dapat mengetahui bagaimana evolusi hutan mengubah muka Bumi," ujar dia.

SCIENCEDAILY | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya