Benarkah Kehidupan di Bumi dari Luar Angkasa?

Reporter

Editor

Selasa, 3 April 2012 05:43 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO :- Kontroversi bahwa sumber kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa muncul kembali di pertemuan American Chemical Society, pekan lalu. Para ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa asam amino, sebuah unit sederhana kehidupan, bisa selamat dari panas yang hebat dan gelombang kejut yang dilepaskan dalam tumbukan komet dengan Bumi.

Mereka menyatakan kombinasi air, energi, dan asam amino yang terikat bersama dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia dan menciptakan protein. Beberapa komet, asteroid, dan meteorit yang menumbuk Bumi berkali-kali pada masa lalu bisa membawa material organik sederhana tersebut.

Komet adalah bola raksasa yang tersusun dari gas beku, es, debu, dan batu berdiameter hingga 10 mil. Komet mengitari matahari dengan lintasan yang lebih jauh dari planet-planet terjauh, tapi sesekali melepaskan diri dari sabuk itarnya dan meluncur ke dalam sistem surya.

Bukti yang ada menunjukkan kehidupan di Bumi dimulai sekitar 3,8 miliar tahun lalu, ketika planet ini rusak dihajar tumbukan sejumlah komet besar dan asteroid. Sebelum masa itu, kondisi Bumi diyakini masih telah terlalu panas untuk terbentuknya kehidupan. Hal itu dibuktikan oleh sedikitnya bukti keberadaan air atau asam amino.

Untuk menguji teori terbaru tersebut, para peneliti NASA menggunakan "senjata gas" berukuran raksasa untuk membakar gas bertekanan tinggi dalam kapsul asam amino, air, dan bahan lainnya pada kecepatan sangat tinggi.

Hasil pengujian menunjukkan asam amino tidak rusak oleh pembakaran, yang digambarkan sebagai dampak tumbukan komet. Asam amino justru saling terhubung dan membentuk protein yang memungkinkan terbentuknya kehidupan purba.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa unit sederhana kehidupan bisa tetap utuh meskipun terkena gelombang kejut yang luar biasa dan kondisi kekerasan lainnya sebagai dampak tumbukan komet," kata Jennifer Blank, yang memimpin penelitian.

Dia mengatakan komet menjadi paket ideal untuk mengirim bahan-bahan yang memungkinkan terjadinya evolusi kimiawi. Evolusi kimiawi inilah yang diperkirakan memicu terbentuknya kehidupan awal di Bumi. "Kami menyukai skenario pengiriman komet karena mencakup semua bahan untuk kehidupan, yaitu asam amino, air, dan energi," ujar dia.



| TELEGRAPH | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

46 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya