Iklim Berubah, Kupu-kupu Eropa Mengungsi ke Hutan  

Reporter

Editor

Rabu, 4 April 2012 17:01 WIB

Kupu-kupu. Tempo/Zulkarnain

TEMPO.CO, London - Peningkatan temperatur memaksa kupu-kupu di Eropa mengungsi ke hutan untuk menaungi diri mereka dari dampak perubahan iklim. Namun, jumlah kupu-kupu yang pindah belum cukup untuk menyelamatkan populasi serangga bersayap cantik itu.

“Kami melihat banyak kupu-kupu mulai terancam oleh perubahan iklim,” kata Andrew Suggitt, mahasiswa pascasarjana di University of York di Inggris. “Suhu yang semakin hangat menjadi terlalu panas bagi sebagian besar dari mereka untuk bertahan hidup di Eropa selatan.”

Suggitt adalah peneliti pengaruh perubahan iklim terhadap kupu-kupu. Bersama timnya, Suggitt ingin mengetahui apakah kupu-kupu akan bergerak menuju daerah yang lebih hangat atau lebih dingin dari habitat mereka. Misalnya, kupu-kupu lebih memilih pindah ke daerah dengan banyak pohon dibandingkan ke sebuah area terbuka yang cerah.

"Kami berpikir kupu-kupu memilih habitat yang lebih dingin untuk melarikan diri dari suhu yang semakin hangat," kata Suggitt. "Jika mereka mulai melakukannya pada saat ini, mereka mungkin bisa menyelamatkan diri dari pengaruh perubahan iklim."

Para peneliti menganalisis data 36 spesies kupu-kupu yang dikumpulkan antara 1994 hingga 2009 dari program pemantauan di Inggris dan Spanyol. Mereka secara khusus mengamati jumlah spesies dan individu kupu-kupu yang memilih habitat tertutup dan teduh dibandingkan habitat yang terbuka dan lebih banyak disinari matahari. Mereka membandingkan informasi tersebut dengan suhu udara rata-rata untuk tiap musim.

Dari hasil analisis, Suggitt menemukan proporsi jumlah individu kupu-kupu yang berada di habitat tertutup dan teduh lebih tinggi pada tahun-tahun dengan suhu udara lebih panas. Di Spanyol, misalnya, sekitar 75 persen spesies kupu-kupu (25 dari 36 spesies) mampu memanfaatkan daerah yang lebih dingin dari habitatnya, tapi hanya dilakukan oleh sebagian kecil individu.

Sekitar 1,3 persen dari populasi kupu-kupu bergeser ke bagian habitat yang lebih dingin untuk setiap kenaikan suhu satu derajat Celcius. "Mereka menggunakan habitat yang dingin untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan, seperti makan, kawin, dan menyelesaikan siklus hidup. Mereka tidak mungkin melakukan semua itu di habitat yang lebih hangat," kata Suggitt.

Para peneliti menyimpulkan, mayoritas spesies kupu-kupu bisa memanfaatkan daerah-daerah yang lebih dingin dari habitat mereka, meski jumlah individu yang melakukannya tidak cukup banyak untuk melindungi spesies dari dampak perubahan iklim. Kemungkinan penyebabnya adalah makanan dan sumber daya lain lebih banyak dijumpai di habitat terbuka, sehingga lebih banyak kupu-kupu memilih tetap berada di daerah yang lebih hangat meskipun mungkin terlalu panas bagi mereka untuk bertahan hidup.

Para peneliti melihat iklim mikro memainkan peran lebih penting bagi kupu-kupu di Spanyol daripada di Inggris. Di Spanyol, pemanasan cuaca berdampak pada keluarnya kupu-kupu dari rumah-rumah penduduk. Sedangkan di Inggris, kupu-kupu memperluas jangkauan migrasi ke utara untuk menghindari panas.

"Populasi kupu-kupu di Spanyol kemungkinan akan terus berpindah ke arah utara, ke tempat yang lebih tinggi guna menghindari udara panas," para peneliti mencatat.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI


SAINS Lainnya

Kristal Liur Rafael Berupa Kaca

Bayi Makan Tak Teratur Lebih Cerdas

Anak Mendengkur Punya Kelainan Perilaku

Larangan Merokok Turunkan Kelahiran Bayi Prematur

Bayi Mendengkur Bakal Hiperaktif Ketika Besar?





Berita terkait

World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

3 hari lalu

World Water Forum ke-10, Perpamsi: Momentum Perbaikan Tata Kelola Air

World Water Forum ke-10 diharapkan membawa perubahan dari sisi tata kelola air.

Baca Selengkapnya

KPBB Minta Kemenhub Tindak Pelaku ODOL

31 Januari 2023

KPBB Minta Kemenhub Tindak Pelaku ODOL

Kemenhub dalam konteks ini harus tegas untuk memproses hukum pidana berat para pelaku ODOL, termasuk para pemilik truk dan sopirnya.

Baca Selengkapnya

Studi: Kurang Minum Air Minum dapat Memperpendek Umur

8 Januari 2023

Studi: Kurang Minum Air Minum dapat Memperpendek Umur

Pada sisi lain, orang dewasa usia lanjut yang minum air minum dengan baik dapat hidup lebih lama daripada mereka yang tidak.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Air Minum Kabupaten Bogor Raih Penghargaan K3 Jawa Barat

19 Desember 2022

Perusahaan Air Minum Kabupaten Bogor Raih Penghargaan K3 Jawa Barat

Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor raih Penghargaan Kecelakaan Nihil selama 5.044.232 jam kerja tanpa kecelakaan sejak Januari 2019 -September 2022.

Baca Selengkapnya

Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Juara BUMD Air Minum se-Jawa Barat

16 September 2022

Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Juara BUMD Air Minum se-Jawa Barat

Perpamsi Jawa Barat menobatkan Perumda Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Air Minum terbaik se-Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Dukung Rencana PAM Jaya Jelang Berakhirnya Era Swastanisasi Air di Jakarta

23 Agustus 2022

DPRD DKI Dukung Rencana PAM Jaya Jelang Berakhirnya Era Swastanisasi Air di Jakarta

DPRD DKI mendukung berbagai renacana PAM Jaya di masa transisi jelang berakhirnya era swastanisasi air di Jakarta tahun depan.

Baca Selengkapnya

Besok PAM Jaya Masuki Masa Transisi Hingga Berakhirnya Swastanisasi Air di Jakarta

31 Juli 2022

Besok PAM Jaya Masuki Masa Transisi Hingga Berakhirnya Swastanisasi Air di Jakarta

PAM Jaya menjalankan operasi masa transisi hingga berakhirnya pengelolaan air oleh dua perusahaan swasta Aetra dan Palyja.

Baca Selengkapnya

PAM Jaya Ambil Alih Aset Aetra dan Palyja, Layanan Dipastikan Aman

31 Januari 2022

PAM Jaya Ambil Alih Aset Aetra dan Palyja, Layanan Dipastikan Aman

Sebagian besar karyawan PAM Jaya yang diperbantukan di Aetra dan Palyja akan ditarik kembali ke BUMD DKI Jakarta itu.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama dengan Aetra dan Palyja Bakal Berakhir, PAM Jaya Mulai Hitung Mundur

31 Januari 2022

Kerja Sama dengan Aetra dan Palyja Bakal Berakhir, PAM Jaya Mulai Hitung Mundur

Pengelolaan penuh air minum Ibu Kota oleh PAM Jaya ini bertujuan mencegah penurunan tanah di Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAM Jaya Ungkap DKI Ketergantungan Air Baku dan Air Curah dari Daerah Lain

23 Desember 2020

PAM Jaya Ungkap DKI Ketergantungan Air Baku dan Air Curah dari Daerah Lain

PAM Jaya mengalami ketergantungan air baku maupun air curah dari daerah lain hingga lebih dari 90 persen.

Baca Selengkapnya