TEMPO.CO -- Fenomena "waria" ternyata tidak hanya dijumpai pada manusia. Dari 10 ribu kupu-kupu yang dilahirkan, seekor di antaranya adalah "waria". Kupu-kupu ini diketahui berkelamin ganda dengan warna sayap yang berbeda antara sebelah kanan dan kiri.
Serangga yang dikenal sebagai gynandromorph ini sangat menakjubkan. Para ilmuwan tertegun sewaktu melihat kupu-kupu ini muncul pertama kali dari kepompong. Sayap merah muda menunjukkan sisi jantan dan sayap putih atau biru menunjukkan sisi betina dari kelaminnya.
Para ilmuwan mengatakan ini adalah fenomena alam paling langka yang dijumpai pada kupu-kupu. Kemungkinan munculnya gynandromorph hanya sebesar 0,01 persen dari total kupu-kupu yang ditetaskan.
Kupu-kupu "waria" ini menetas di Butterfly World Project di Chiswell Green, Hertfordshire. Seorang pelajar yang sedang mengikuti karya wisata melihat kupu-kupu itu saat ditetaskan.
Para ilmuwan yang mempelajari fenomena ini mengatakan kupu-kupu "waria" bisa terjadi ketika kromosom seks gagal untuk memisahkan diri selama masa pembuahan.
Nama ilmiah kupu-kupu "waria" tersebut adalah Papilio rumanzovia, juga dikenal sebagai Scarlet Mormon. Ciri-ciri morfologinya sangat khas, yakni pembagian seks terjadi lurus di sepanjang perut, membagi tubuh kupu-kupu ini menjadi dua bagian dengan kelamin berbeda.
Louise Hawkins, pakar kupu-kupu di Butterfly World, tampak girang dengan temuan ini. "Saya merasa terhormat bisa menyaksikan fenomena langka seperti ini," ujar dia.
Sayangnya, kupu-kupu unik ini lahir tanpa belalai sempurna. Padahal belalai kupu-kupu berfungsi untuk mengisap sari bunga sebagai makanannya.
DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna
22 Mei 2022
Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.
Baca SelengkapnyaBeberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon
9 Maret 2022
Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.
Baca SelengkapnyaMengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi
25 Agustus 2021
Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.
Baca SelengkapnyaBiodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng
23 Mei 2018
Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.
Baca SelengkapnyaWow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia
12 November 2017
Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu
Baca Selengkapnya40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung
9 November 2017
Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.
Baca SelengkapnyaUps, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan
6 November 2017
Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang
7 Agustus 2017
Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.
Baca SelengkapnyaKelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil
1 Agustus 2017
Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.
Baca SelengkapnyaSeekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru
12 Juli 2017
Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain
Baca Selengkapnya