TEMPO.CO, Jakarta - Ini peringatan buat orang-orang yang suka pamer atau terlalu banyak berbagi dalam jejaring sosial.
Seperti dikutip dari The Verge, Selasa, 29 Mei 2012, sekawanan perampok menyatroni sebuah rumah di Australia setelah seorang remaja mengunggah foto yang menampilkan setumpuk uang ke akun Facebook-nya.
Awalnya, gadis berumur 17 tahun yang tidak disebutkan identitasnya tersebut datang ke rumah neneknya di Sidney untuk membantu menghitung tabungan hasil pensiun sang nenek yang disimpan dalam bentuk tunai.
Di sela kesibukan itu, remaja tersebut sempat mengunggah foto tumpukan uang ke Facebook pada pukul empat sore.
Pada pukul 11.30 malam di hari yang sama, dua perampok bermasker mendatangi rumah ibunya di Bundanoon, sebelah tenggara Australia, yang terletak 120 kilometer dari Sidney.
Para perampok bersenjata pisau dan pemukul baseball tersebut kemudian meminta uang yang mereka lihat di foto gadis tersebut. Setelah membuktikan perkataan si ibu bahwa anaknya tidak berada di sana, para perampok kemudian mengambil sejumlah uang dan harta dari rumah tersebut.
Dalam laporannya, Kepolisian New South Wales yang menangani kasus ini mengeluarkan peringatan agar pengguna media sosial waspada dalam mengunggah foto maupun informasi pribadi ke akunnya.
Di lain pihak, keberadaan sosial media tampaknya memang menjadi sumber informasi baru bagi para kriminal sebelum menjalankan aksinya.
Dari hasil wawancara Confused.com terhadap 50 pelaku pencurian di Inggris Raya, 78 persen dari mereka mengaku mengumpulkan informasi dari posting-an yang dikirim pemilik properti yang mereka incar.
CNET | THE VERGE | RATNANING ASIH
Tekno Terpopuler
Berapa Lama Bumi Pulih dari ''Kiamat''?
Bersiap Nonton Pesta Langit Pekan Depan
Intel Perkenalkan Prosesor Generasi Ketiga
Panel LCD LG Ini Kalahkan Layar iPhone
Kini Era Cloud Kelas Konsumen
Lenovo Perkenalkan IdeaCentre A720
Intel Xeon Spesial Usaha Kecil Menengah
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaSitus Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia
27 September 2017
Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.
Baca SelengkapnyaGoogle Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web
27 Agustus 2017
Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...
10 Agustus 2017
Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?
Baca SelengkapnyaBagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?
10 Agustus 2017
Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?
Baca SelengkapnyaGoogle, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
12 Juli 2017
Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality
Baca SelengkapnyaIngin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini
7 Juli 2017
Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.
Baca Selengkapnya