TEMPO.CO , Yogyakarta - Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berhasil membangun instalasi biogas di lereng Gunung Merapi tepatnya di Dusun Boyong, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman Yogyakarta.
Pembangunan instalasi biogas yang merupakan hasil kerja sama UGM dengan Ensemble Joglosemar TOTAL E&P Indonesia itu agar dapat bermanfaat bagi masyarakat, baik dari sisi penggunaan gas maupun dari pupuk bernutrisi tinggi yang dihasilkan.
Sekretaris Jurusan Teknik Kimia UGM, Dr. Ir. Sarto menuturkan instalasi biogas di Dusun Boyong ini terdiri atas dua unit biodigester. Masing-masing unit berkapasitas 22,5 meter kubik yang mamapu menampung 15 ekor sapi dan 13 meter kubik yang telah digunakan sejak Januari 2012 lalu.
Biogas yang dihasilkan itu selanjutnya disalurkan ke sejumlah rumah warga. “Minimal dapat menyuplai kebutuhan energi untuk lima Kepala Kelaurga untuk yang berkapasitas besar dan 3 Kepala Kelaurga untuk yang kapasitasnya kecil,” kata dia usai persemian, Rabu 4 Juli 2012.
Menurut dia, usai pembangunan instalasi biogas ini, dalam waktu dekat akan dibangun lagi satu unit biodigester di titik lain lereng Merapi yakni Dusun Banteng, Kecamatan Pakem.
Menurut Sarto, meski instalasi biogas ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, dalam menyuplai energi alternative, namun masih terdapat sejumlah warga yang merasa khawatir akan keamanan penggunaan biogas serta merasa repot dalam pengaplikasiannya.
“Perlu pendekatan persuasive untuk menerima aplikasi teknologi ini karena instalasi biogas ini banyak memberikan keuntungan dan hemat,” kata dia.
Kepala Departemen CSR dan Hubungan Pemerintahan TOTAL E&P yang mewakili Ensemble Joglosemar TOTAL E&P Indonesia, Rochmat Djatmiko berharap adanya kerjasama instalasi biogas tersebut bisa memberikan manfaat bagi warga lereng Merapi khususnya Dusun Boyong.
