TEMPO.CO , Jakarta - Sejumlah ilmuwan mengklaim telah menemukan partikel Higgs boson atau biasa disebut dengan partikel Tuhan. Tanpa Higgs boson, umumnya model partikel pada perumusan standar, partikel dasar tak punya massa berat. Padahal pengamatan sehari-hari menunjukkan massa jelas-jelas nyata ada. Itu ditunjukkan dengan persitiwa yang umum seperti benda jatuh atau Bumi mengorbit matahari.
Sesuai dengan karakternya, Higgs boson tidaklah berumur panjang, sehingga akan cepat meluruh ke partikel lain. Para ilmuwan tertarik luruhnya partikel Tuhan itu ke partikel standar. Dengan begitu penambahan Higgs boson akan menyebabkan rumusan matematika ulang karena partikel dasar sudah memiliki massa.
Para fisikawan kemudian mencari sifat partikel tadi. Lalu, pada partikel apa Higgs meluruh dan seberapa sering, menurut Suharyo Sumowidagdo, peneliti asal Indonesia, semua itu sangat tergantung pada massa Higgs.
Menurut Suharyo, sifat partikel Higgs bisa diukur berdasarkan partikel hasil peluruhan Higgs. Ukuran ini dihitung berdasarkan arah gerak dan kecepatannya.
Bagi para ahli tadi masalahnya adalah massa Higgs. Fisikawan masih mencari berapa besar massa dari partikel Tuhan. Pencarian massa ini tak bisa diperoleh dari rumus matematika standar. Dari penelitian itu nantinya angka dasar massa Higgs diketahui.
