Layanan Cloud Ini Jadi Korban 'Breach Week'  

Reporter

Editor

Minggu, 12 Agustus 2012 08:11 WIB

Hacker

TEMPO.CO, Jakarta - Ibarat wabah, dalam dua bulan terakhir, akun publik diserang tangan-tangan jail. Yang menjadi korban tak hanya akun dari situs jejaring sosial, tapi juga merambah ke situs kencan.

Saking banyaknya insiden yang terjadi, timbullah istilah breach week alias minggu pembobolan. Berikut ini beberapa kasus yang menonjol karena melibatkan situs ternama.

LinkedIn
Pada 6 Juli, sekitar 6,5 juta data pengguna LinkedIn dipublikasikan dalam bentuk sandi pada sebuah situs Rusia.

Mengingat peretas harus memecahkan sandi tersebut untuk bisa mendobrak akun, LinkedIn langsung memperingatkan para pengguna untuk mengubah password. Namun, kurang dari 24 jam kemudian, diperkirakan 300 ribu akun telanjur dibobol.

Dalam insiden ini, situs kencan eHarmony.com juga ikut terkena imbasnya karena data dari 1,5 juta penggunanya diperkirakan ikut terekspos.

LinkedIn mengaku mengeluarkan biaya US$ 1 juta untuk menginvestigasi pembobolan ini dan berencana mengeluarkan hingga US$ 3 juta tambahan untuk memperbaiki sistem pengamanan.

Last.fm
Sehari setelah kasus pembobolan di LinkedIn menyeruak, penyedia layanan musik streaming, Last.fm, mengalami hal serupa. Namun mereka tidak mengungkapkan secara terbuka berapa akun yang berhasil dicuri peretas.

Last.fm memperkirakan bahwa kejadian ini berkaitan dengan pembobolan pada situs LinkedIn. Namun muncul informasi bahwa pembobolan telah terjadi sejak Mei.

Last.fm juga memperingati para penggunanya untuk tidak mengklik link yang dikirim melalui e-mail yang seakan resmi dari layanan tersebut. Apalagi mereka diminta memasukkan password.

Yahoo! Voices
Pertengahan Juli lalu, publik dikagetkan oleh kasus pembobolan yang terjadi pada 450 ribu akun Yahoo! Voice.

Peretas D33Ds Co, yang mempublikasikan data penting tersebut, menyatakan pembobolan itu bukan bersifat untuk mengancam, tapi menyadarkan adanya celah keamanan.

Sehari kemudian, Yahoo! mengeluarkan permintaan maaf dan mengakui bahwa password yang dibobol berasal dari arsip lama Yahoo!, Contributor Network, yang sebelumnya bernama Associated Content.

Yahoo! juga menyebutkan bahwa hanya lima persen dari seluruh data yang dibobol bersifat valid.

Formspring
Jejaring sosial yang memiliki 28 juta pengguna sejak didirikan pada 2009 lalu ini, awal bulan lalu, mengakui bahwa 420 ribu password berhasil dibobol dan dipublikasikan dalam bentuk sandi.

Namun Formspring menyatakan password pengguna dilindungi dengan metode kriptografi yang membuat password dalam bentuk sandi tersebut lebih sulit dipecahkan.

Formspring juga langsung bertindak dengan membumihanguskan seluruh daftar password yang ada. Konsekuensinya, pengguna harus membuat password baru ketika mengakses akun mereka.

DropBox
Awalnya adalah kecurigaan ratusan pengguna yang menerima spam tentang judi atau kasino pada e-mail yang terhubung dengan akun DropBox mereka.

Setelah menggelar penyelidikan, awal bulan ini DropBox mengakui bobolnya akun pengguna. Namun mereka tidak menyebutkan jumlahnya. Hanya, menurut mereka, pencurian ini terjadi dalam skala kecil.

Salah satu password yang dicuri adalah akun milik karyawan Dropbox yang berisi dokumen mengenai alamat e-mail pengguna. Hal ini diyakini sebagai pangkal dari spam yang diterima pengguna DropBox.

PC MAG | CNET | TECHCRUNCH | ZDNET | RATNANING ASIH

Berita terkait:
Diam-diam Twitter Diserang Hacker?

Facebook Mencari Hacker Dunia
Hacker Wanita Paling Seksi
Tips membuat website yang aman dari hacker
Polisi : Teroris Peretas Sukses Kumpulkan Rp 7 M
Peretas Curi File Michael Jackson

Berita terkait

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.

Baca Selengkapnya

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.

Baca Selengkapnya

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.

Baca Selengkapnya

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.

Baca Selengkapnya

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?

Baca Selengkapnya

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality

Baca Selengkapnya

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.

Baca Selengkapnya