TEMPO.CO, Jakarta - Tiap warga negara Indonesia pasti pernah merasakan upacara bendera. Namun tak banyak warga negara yang memiliki nasionalisme tinggi. Begitu banyak isu SARA atau separatisme yang mencuat ke permukaan.
Inilah yang dirasakan para penggiat akun Twitter @id_optimis atau Indonesia Optimis. Akun inilah yang menghelat upacara bendera 17 Agustus digital di dunia maya. Para peserta dan sosialisasinya dikumpulkan melalui jejaring media sosial Twitter.
Tujuan membuat upacara bendera di dunia maya adalah mengingatkan keberagaman yang ada di Indonesia. Satu anggota @id_optimis, Shafiq Pontoh bercerita asal mula peluncuran upacara bendera daring yang digagas Indonesia Optimis. (Baca:Ikut Upacara Bendera di Dunia Maya)
Administrator @id_optimis adalah Affi Aditya Khresna atau @affikhresna. Pada 2010, Affi mengajak sejumlah temannya di Yogyakarta untuk membuat satu aksi yang bisa menyatukan rakyat Indonesia.
"Tercetuslah upacara 17 Agustusan digital ini," kata Shafiq, Jumat, 17 Agustus 2012.
Ketika itu upacara bendera digital belum disertakan tanda pagar #17an. Tanda pagar ini baru muncul pada 2011. Pemicu kemunculan #17an adalah peristiwa pembantaian Cikeusik, Banten, pada 6 Februari 2011, yang menewaskan tiga anggota Ahmadiyah.
"Dicetuskanlah tagar #17an, dibacanya satu tujuan," kata Shafiq. Tanda pagar ini didengungkan tiap tanggal 17 dan jam 17.17 di linimasa Twitter. Selain mengetik #17an, tweeps juga diminta menulis kenangan, pengalaman, dan harapan tentang
bangsa Indonesia. "Tujuannya menebarkan cinta Indonesia," ujarnya.
Upacara bendera digital ini telah memasuki tahun ketiga. Rangkaian peringatan kemerdekaan tahun ini dipimpin Sigit Kusumawijaya dengan pembina upacara, BJ Habibie. (Baca: BJ Habibie Jadi Pembina Upacara Dunia Maya)
Upacara mengibarkan bendera, @id_optimis merekrut tiga anggota paskibra: Vidya Puspa Indah, Ika Karina Prapdani, dan Syaifa Tania. Shafiq Pontoh berperan sebagai dirigen paduan suara.
CORNILA DESYANA
Berita Terkait:
Happy Birthday Indonesia Jadi Trending Topic Dunia
Hari Kemerdekaan RI, Siwon Super Junior Ngetweet
Megawati Tak Ikut Upacara Kemerdekaan di Istana
Gordang Sembilan dan Tortor Mandailing di Istana
Hamengku Buwono X: Korupsi Hambat Cita-cita Proklamasi
Lomba Balap Karung di Google Doodle
Berita terkait
Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik
29 Agustus 2015
Desa di Indonesia ini baru dialiri listrik setelah Republik Indonesia merdeka 70 tahun.
Baca SelengkapnyaWanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa
25 Agustus 2015
Wanita berdarah Batak Karo, Anna Sembiring, bekerja di museum sejarah Yahudi terbesar di Eropa.
Baca SelengkapnyaIni Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie
22 Agustus 2015
Sultan Syarif Abdurrachman Al-Kadrie, Raja Kesultanan Pontianak, mengatakan telah menyiapkan gelar khusus untuk Presiden Jokowi.
HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional
19 Agustus 2015
Pacuan kuda berhadiah total Rp 252 juta itu digelar hingga Ahad mendatang.
Baca SelengkapnyaMaria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil
19 Agustus 2015
Sejak usia tiga tahun, Felicia bersama saudaranya bermain upacara bendera dan dia paling sering berperan sebagai pembawa bendera.
Baca SelengkapnyaPaskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis
19 Agustus 2015
Maria Felicia Gunawan, siswi kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong, terpilih membawa baki duplikat bendera pusaka saat upacara 17 Agustus di Istana.
Baca SelengkapnyaVirzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung
19 Agustus 2015
Juri tidak sepakat dengan keputusan Virzha ketika memberi warna pada gunung dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Baca SelengkapnyaBela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi
19 Agustus 2015
Roy menganggap polisi seharusnya bisa membedakan pengawalan untuk urusan kenegaraan dan bukan.
Baca SelengkapnyaAda Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK
19 Agustus 2015
Kalla mengatakan bahwa peserta tak seharusnya membawa atribut organisasi yang dilarang dalam undang-undang.
Baca SelengkapnyaTak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang
18 Agustus 2015
JK mengatakan sikapnya saat upacara sama seperti Bung Hatta.
Baca Selengkapnya