TEMPO.CO , Tokyo - Gunung Fuji terancam meletus setelah mengalami peningkatan tekanan dapur magma. Gempa 9 magnitudo yang terjadi di lepas pantai Tohoku tahun lalu mengganggu kestabilan isi perut gunung tersebut.
Lembaga penelitian kebencanaan Jepang National Research Institute for Earth Science and Disaster Prevention menyelidiki dampak yang ditimbulkan Gempa Tohoku 11 Maret 2011. Salah satu yang diteliti adalah ruang penyimpanan magma Gunung Fuji yang terakhir kali meletus pada abad ke-17. Gunung keramat yang indah ini terletak di Pulau Honshu, sekitar 500 kilometer dari pusat gempa.
Dari penelitian itu, mereka menemukan tekanan dapur magma berada pada tingkat 1,6 megaPascal atau setara dengan tekanan 15,8 kilogram per sentimeter kuadrat. Angka ini 16 kali lebih besar ketimbang batas tekanan yang masih bisa ditoleransi gunung sebelum meletus sebesar 0,1 megaPascal.
“Tekanan ini bukan angka yang kecil,” ujar peneliti gunung api lembaga tersebut, Eisuke Fujita seperti dikutip Kyodo, Rabu 12 September 2012.
Menurut dia, tekanan di perut gunung belum berdampak pada peningkatan aktivitas vulkanik di atas gunung. Hal ini dianggap wajar karena aktivitas gunung api tidak hanya ditentukan oleh tekanan di dapur magma. Selain itu, ada kemungkinan jumlah magma yang terkumpul di perut gunung belum cukup besar sehingga tak sampai naik hingga ke kawah.
Meski terlihat aman, peneliti menilai gunung yang terakhir kali meletus pada 1707 ini berpotensi meletus dalam waktu dekat. “Letusan bisa terjadi dalam beberapa tahun mendatang,” ujar dia.
Gunung Fuji berbentuk kerucut dengan puncak diselimuti salju abadi. Gunung setinggi 3.776 meter ini dikurung oleh kota Gotemba, Yoshida, dan Fujinomiya yang total dihuni 265 ribu jiwa.
Gunung Fuji diperkirakan terbentuk sekitar 10 ribu tahun lalu di lokasi perjumpaan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Filipina, lempeng Eurasia, dan lempeng Amerika Utara.
Setiap tahun, ratusan ribu wisatawan mengunjungi gunung ini. Mereka bisa melihat kawasan hutan yang masih terdapat hingga ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut. Sebanyak 37 spesies mamalia dan 160 spesies burung hidup di daerah ini. Beberapa jenis amfibi dan reptil juga tinggal di gunung ini.
KYODO | ANTON WILLIAM
Berita terpopuler lainnya:
Misteri Warna Sungai Yangtze Berubah Merah
Emma Watson, Seleb Paling ''Berbahaya'' di Internet
10 Fakta iPhone 5
Hati-hati Jika Bertemu "Emma Watson" di Internet
Indonesia Raih Medali di Olimpiade Geografi Jerman
Apa Penyebab Gempa di Bogor dan Sukabumi?
Toys R Us Bikin Komputer Tablet untuk Anak-anak
Lobster Jongkok, Pengincar Plankton Biru
Toys R Us Luncurkan Tablet
Hewlett Packard Tambah Jumlah Pengurangan Pegawai
Berita terkait
3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung
2 hari lalu
Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.
Baca SelengkapnyaSekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung
2 hari lalu
Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaTerkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah
6 hari lalu
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSeluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan
9 hari lalu
Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.
Baca SelengkapnyaPerkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa
31 Desember 2022
Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBeji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung
22 Desember 2022
Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya
29 Juli 2022
Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.
Baca SelengkapnyaBerstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi
28 Juli 2022
Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.
Baca Selengkapnya5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang
13 Juni 2022
Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?
Baca SelengkapnyaGunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak
10 Agustus 2021
Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.
Baca Selengkapnya