TEMPO.CO, Jakarta - Bagi kebanyakan orang, foto hasil jepretan yang diambil melalui kamera digital biasanya disimpan di hard-disk atau diunggah ke jejaring sosial. Ini karena mencetak foto di atas kertas tak lagi populer.
Tapi, bagi para fotografer sejati, mencetak foto di atas kertas masih tetap dibutuhkan untuk membandingkan hasil jepretan.
Fotografer profesional Samuel Sunanto, misalnya, mengaku kerap mencetak puluhan foto berukuran besar sekaligus dari satu pengambilan gambar. Dia lalu menyandingkannya untuk memilih gambar terbaik.
“Tidak mungkin saya membeli 30 iPad sekaligus lalu menderetkannya,” kata dia dalam peluncuran produk Canon di Epicentrum Walk Kuningan, Selasa lalu.
Canon menjawab kebutuhan ini dengan meluncurkan Pixma Pro-10 dan Pixma Pro-100 ke Indonesia.
Pixma Pro-10 merupakan printer yang menggunakan 10 color ink system untuk gradasi tonal yang halus, serta kombinasi Chroma Optimizer dengan tiga tinta monokromatik, yaitu photo black, matte black, dan gray.
Kombinasi tinta monokromatik ini digunakan untuk meningkatkan akurasi warna gelap dan terang, sekaligus meningkatkan kepekatan warna hitam.
Sedangkan Pixma Pro-100 menggunakan 8 color dye ink system dengan tiga tinta monokromatik, yaitu black, gray, dan light gray, untuk memberi hasil gambar yang tajam.
Monica Aryasetiawan, Division Manager Consumer System Product Division PT Datascrip, sebagai distributor, menjelaskan Pro-100 lebih ditargetkan untuk fotografer pemula yang mulai mencoba mencetak karyanya. Adapun Pro-10 untuk fotografer profesional. Karakter hasil cetaknya juga berbeda.
“Pro-100 menggunakan dye-ink, sehingga hasil cetakannya menjadi glossy. Sedangkan Pro-10 menggunakan pigment ink dengan daya serap lebih dalam sehingga menghasilkan kesan matte,” katanya.
Sebagian besar orang Indonesia lebih menyukai efek glossy (mengkilap), sementara hasil cetak matte hanya disukai kalangan tertentu.
Kedua printer ini menggunakan teknologi FINE, yang menghasilkan kualitas gambar hingga 4.800 x 2.400 dot per inci, sekaligus teknologi OIG, agar percampuran warna menjadi lebih optimal.
Keduanya dilengkapi dengan konektivitas Wi-Fi serta aplikasi Print Studio Pro untuk mempermudah kerja. Untuk kemudahan mencetak, produk ini memiliki dua feeder kertas. Kertas berukuran reguler dimasukkan lewat tatakan di bagian belakang, dan kertas berukuran besar dimasukkan secara manual.
Pro-10 dapat mencetak ukuran A3, baik hitam-putih maupun warna dalam waktu 5 menit 20 detik. Sedangkan untuk ukuran yang sama, Pro-100 mencetaknya dalam waktu 1 menit 30 detik untuk foto warna dan 2 menit 55 detik untuk foto hitam putih.
Kedua perangkat ini mulai tersedia pada pertengahan Desember. Canon Pixma Pro-10 dibanderol dengan harga Rp 6,75 juta dan Canon Pixma Pro-100 harganya Rp 4,7 juta.
RATNANING ASIH
Berita terkait
Merangsek ke Segmen Ponsel Fotografi, Segini Harga Vivo V30e di Indonesia
23 jam lalu
Vivo V30e yang menggunakan sensor kamera dari Sony resmi meluncur di pasar Indonesia mulai hari ini, Kamis, 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaReview Game Stellar Blade: Kuat di Visual, Lemah di Cerita
6 hari lalu
Sony Interactive Entertainment telah merilis game eksklusif Stellar Blade di PlayStation 5 atau PS5. Berikut review-nya.
Baca SelengkapnyaPsikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
8 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
15 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
15 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
27 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
31 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
31 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
35 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaBocoran Sony Xperia 1 VI, Akan Gunakan Rasio Layar yang Lebih Konvensional
36 hari lalu
Sony Xperia 1 VI akan menampilkan layar 2K dengan rasio aspek 19,5:9.
Baca Selengkapnya