TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp, aplikasi pesan di pesawat seluler ini, telah menjadi salah satu layanan tersukses setelah Blackberry Messenger. Kesuksesan layanan yang bebas iklan ini dikabarkan telah menarik minat Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus pemilik Facebook.
Situs techcrunch menulis bahwa seorang sumber menyatakan belum ada kesepakatan harga atau pembagian kewenangan dalam kontrak ini. Namun, bisa diperkirakan harganya akan sangat mahal, terutama mengingat aplikasi ini multiplatform dan banyak digunakan di perangkat seluler.
Konsep tersebut sangat diminati Zuckerberg yang menargetkan pengguna Facebook hingga satu miliar. Yang tentunya pengguna Facebook mobile menjadi sangat penting demi pencapaian satu miliar tersebut. "Hal yang sangat besar tentunya akan berlaku di pesawat seluler," ujar dia dalam wawancara Businessweek. "Saat ini ada lima miliar orang yang memiliki pesawat seluler."
WhatsApp tentunya akan menjadi jejak pertama Facebook untuk pasar yang lebih luas. Sebab, aplikasi ini sudah menjangkau ratusan negara dengan 750 jaringan operator. WhatsApp pun bisa menghubungkan antara aplikasi Android, iOS, Blackberry, Nokia S40, Symbian dan Windows Phone. Aplikasi ini memiliki 10 juta pengguna aktif tiap harinya.
Layanan ini adalah layanan berbayar. Apple Aplication store mengenakan biaya US $ 0,99 untuk sekali mengunduh. Namun, di Google Play sementara masih gratis di tahun pertama dan akan berbayar setahun lagi. Google menyatakan penggunanya kini mencapai 100 juta.
Whatsapp menolak mengungkap kesepakatan soal iklan dalam pembicaraan dengan Facebook. Padahal, Facebook akhir-akhir ini banyak mendapat kritikan terhadap pemasangan iklan yang menganggu penggunanya. Memiliki WhatsApp yang bebas iklan dan fitur berbayar bisa menjadi jalan Facebook untuk kembali menjawab kritikan Wall Street terhadap nilai saham yang terus merosot. Belum ada tanggapan resmi dari kedua belah pihak tentang kabar ini.
