TEMPO.CO, Victoria - Polisi di Victoria, Australia, hari Senin, 10 Desember 2012, mengeluarkan peringatan kepada pengguna iPhone untuk tidak bergantung pada aplikasi peta Apple. Hal itu dilakukan setelah mereka menyelamatkan beberapa orang yang tersesat di padang gurun karena mengikuti petunjuk aplikasi itu. Mereka tersesat 24 jam tanpa makanan dan air yang memadai.
Beberapa bulan lalu, Apple mengakui bahwa aplikasi peta mereka tidak efisien. Akibatnya, mereka mendorong pengguna untuk memanfaatkan aplikasi pesaing.
Polisi mengatakan, mereka menyelamatkan enam pengendara sepeda motor yang terdampar setelah mengikuti petunjuk peta Apple untuk mencapai sebuah kota pedalaman. Bukannya ke kota yang dimaksud, mereka malah diarahkan ke taman nasional--sekitar 43 mil dari tempat tujuan mereka.
"Pengujian terhadap sistem pemetaan oleh polisi mengkonfirmasi bahwa sistem pemetaan menempatkan Mildura di tengah Murray Sunset National Park, sekitar 70 kilometer dari lokasi Mildura sebenarnya," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Polisi sangat khawatir karena tidak ada pasokan air di dalam taman itu dan suhu dapat mencapai setinggi 46 derajat Celsius. Hal itu berpotensi mengancam kehidupan.
"Siapa saja yang bepergian ke Mildura atau lokasi lain di Victoria harus bergantung pada bentuk-bentuk peta lain hingga masalah ini diperbaiki," kata polisi.
Apple memicu semangat konsumen pada bulan September ketika memilih membuang Google Maps dari iOS6. Langkah itu memaksa pengguna untuk beralih ke aplikasi Apple. Namun banyak pengguna mendapati alat itu tidak akurat bila dibandingkan dengan aplikasi Google.
Hal itu memaksa CEO Apple Tim Cook untuk meminta maaf ke publik atas perangkat lunak itu dan menjanjikan perbaikannya. Pemecatan Kepala Perangkat Lunak iOS, Scott Forstall, disebut-sebut terkait dengan permintaan maaf Cook dan keengganan Forstall untuk menandatanganinya. Richard Williamson, yang bertanggung jawab atas aplikasi peta Apple untuk iOS, juga dilaporkan dipecat.
