Kian Lama Embrio Dirawat di Tabung Bayi Kian Berat  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 25 Desember 2012 15:16 WIB

Seorang perawat menggendong seorang bayi yang baru dilahirkan pada 12 Desember 2012 di ruang perawatan bayi Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva Medan, Sumut, Rabu (12/12). ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Cara penyiapan embrio melalui fertilisasi in vitro dapat mempengaruhi ukuran bayi yang lahir. Studi baru dari Finlandia menunjukkan bahwa embrio yang menghabiskan waktu relatif lama dalam sebuah kultur (sekitar 5-6 hari) sebelum dipindahkan ke rahim ibu, lebih mungkin dilahirkan dalam ukuran lebih berat dari normal dibandingkan embrio dengan waktu singkat dalam kultur (2-3 hari).

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bayi yang lahir sebagai hasil perawatan IVF (In Vitro Fertilisation) berada pada tingkat risiko kelahiran bayi prematur dan berat bada lahir rendah. Beberapa penelitian telah memperlihatkan efek lama waktu perawatan embrio dalam kultur dengan berat lahir bayi.

Dalam studi tersebut, peneliti di Universitas Helsinki menganalisis informasi dari 1.079 bayi tunggal yang lahir setelah ibu mereka menjalani IVF. Selama IVF, telur dari ibu yang dibuahi di laboratorium dibiarkan tumbuh dalam kultur selama 1-6 hari sebelum embrio tersebut dipindahkan ke rahim ibu.

Para peneliti Helsinki menentukan persentase bayi yang dilahirkan memiliki berat badan normal, berat badan kecil untuk usia kehamilan atau berat badan besar menurut usia kehamilan. Umumnya, data yang diperoleh adalah 10 persen bayi yang lahir kecil untuk usia kehamilan, 10 persen bayi lahir besar, dan 80 persennya berberat badan normal. Berat rata-rata bayi dalam penelitian ini adalah 7,7 kilogram.

Embrio yang dikultur selama 2-3 hari menjadi bayi berukuran kecil dan besar masing-masing sekitar 10 persen. Tetapi, di antara embrio yang berada dalam kultur selama 5-6 hari ternyata sekitar 19 persen bayi yang dilahirkan berukuran besar.

Bayi berukuran kecil saat dilahirkan kemungkinan berisiko terhadap komplikasi seperti gula darah rendah dan syaraf. Sedangkan bayi berukuran besar dapat berisiko obesitas saat dewasanya nanti. Studi ini dipublikasikan pada jurnal Human Reproduction pada Desember ini.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya