Mengapa Burung Hantu Dapat Memutar Kepala?  

Senin, 4 Februari 2013 12:44 WIB

Burung Hantu abu-abu dikenal sebagai burung hantu dari Utara saat terlihat di daratan salju di daerah Finlandia. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, New York - Para ilmuwan telah menemukan rahasia di balik kemampuan burung hantu memutar kepalanya tanpa menghambat suplai darah di leher. Mereka menemukan empat adaptasi utama dalam burung hantu yang dirancang untuk mencegah cedera ketika kepala mereka memutar hingga 270 derajat.

Studi ini mencermati bahwa struktur tulang burung yang unik dan sistem vaskular membiarkan mereka bergerak dengan tingkat fleksibilitas tinggi. Para ilmuwan di Universitas Johns Hopkins School of Medicine di Amerika Serikat mempelajari beberapa burung hantu yang sudah mati karena sebab alamiah.

Mereka menemukan bahwa arteri vertebralis burung hantu lebih tinggi daripada burung lain. Tak seperti manusia, burung hantu memiliki penghubung pembuluh kecil antara arteri karotis dan vertebralis yang memungkinkan darah dapat dipertukarkan antara dua pembuluh tersebut.

Dua hal ini membuat aliran darah ke otak burung hantu tidak terganggu. Bahkan jika satu rute diblokir selama leher burung itu memutar secara ekstrem.

Adaptasi semacam ini memberi kesempatan besar bagi burung hantu untuk melihat sekeliling tanpa harus memindahkan tubuh mereka, yang hanya akan mengagetkan mangsanya. Kurangnya adaptasi dan fleksibilitas pada manusia bisa menjelaskan mengapa manusia lebih rentan terhadap cedera leher.

"Sampai sekarang, spesialis pencitraan otak manusia terheran-heran mengapa gerakan cepat memutar kepala pada burung hantu tak menyebabkannya cedera," kata peneliti senior, Dr Philippe Gailloud. Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Science. Untuk memecahkan teka-teki ini para peneliti mempelajari tulang dan struktur pembuluh darah di kepala dan leher burung.

Sebuah pewarna kontras disuntikkan untuk melihat pembuluh darah burung hantu yang kemudian dibedah, ditarik, dan dipindai untuk analisis terperinci. Pembuluh darah di dasar kepala, tepat di bawah tulang rahang, ukurannya terus saja besar ketika pewarna dimasukkan dan sebelum cairan menggenang di penampungan. Ini sangat kontras dengan anatomi manusia, di mana arteri umumnya cenderung mengecil dan tidak membuat balon pada cabang keluarnya.

Para peneliti mengatakan penampungan darah kontraktil ini memungkinkan kebutuhan energi burung hantu di sekitar otak dan mata tetap terjaga sementara mereka memutar kepala. Jaringan pembuluh darah yang mendukung serta banyak interkoneksi dan adaptasi akan membantu meminimalkan gangguan dalam aliran darah.

DAILY MAIL | ISMI WAHID

Berita Terpopuler Lainnya:
Mengapa Manusia dan Hewan Senang Dibelai?

Ilmuwan Prediksi Lumpur Lapindo Berkurang di 2017

ITB Gelar Kompetisi Teknologi Mfest

Blackberry Baru Mirip iPhone?

ZTE V81 Siap Saingi iPad Mini

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya