Begini Proses Ledakan Meteor di Rusia

Reporter

Editor

Anton William

Jumat, 15 Februari 2013 22:15 WIB

Sebuah meteor yang turun dari langit menuju di kota Chelyabinsk, 900 km sebelah timur dari Moskow dan dekat dengan perbatasan Kazakhstan, Rusia. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta -Benda yang meledak di langit Rusia merupakan batu yang jatuh dari luar angkasa. Batu yang meledak pernah terjadi di Teluk Bone.


Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia memperkirakan batu dari luar angkasa ini berbobot 10 ton. Batu meluncur deras dari timur menembus angkasa dengan kecepatan minimal 54 ribu kilometer per jam, 60 kali lipat kecepatan pesawat Boeing 777.


Dari rekaman video yang beredar di internet, dipastikan objek tersebut terbakar ketika masuk ke dalam atmosfer. Udara menggesek permukaan batu, membuatnya terbakar hingga ribuan derajat Celsius di sisi luar. Tekanan udara menyebabkan batu retak. Batu meledak dan pecah menjadi serpihan ketika tak kuat menahan tekanan pada ketinggian 30-50 kilometer di atas daratan.


"Penduduk kota melihat cahaya putih menyilaukan," ujar seorang guru di daerah Chelyabinsk kepada kantor berita Rusia RIA Novosti.


Ledakan menjalarkan udara terkompresi atau dikenal sebagai gelombang kejut. Kaca-kaca pecah dan jalur komunikasi nirkabel terganggu. Sedikitnya 400 orang cedera akibat terkena pecahan kaca.


Advertising
Advertising

Gubernur Chelyabinsk, Mikhail Yurevich, menyebutkan sebuah serpihan besar batu dari langit tersebut jatuh di sebuah danau di daerahnya. Polisi setempat melaporkan kawah selebar delapan meter ditemukan dekat danau tersebut. Laporan lain menyebutkan serpihan juga jatuh di daerah Tyumen, Kurgan dan Sverdlovsk. Tiga ribu bangunan dilaporkan rusak setelah ledakan batu.


Sehubungan dengan kawah akibat tumbukan, lembaga nuklir Rusia melaporkan tingkat radiasi di sekitar kawah masih normal. Selain itu tak ada peningkatan radiasi dari beberapa fasilitas nuklir di kawasan sekitar kejadian.


"Informasi yang kami dapatkan menyebutkan meteorit ini berasal dari batu yang terpecah menjadi beberapa bagian," ujar juru bicara Kementerian Darurat Rusia, Elena Smirnykh.


Batu yang menghujani daratan Rusia dipastikan tak berhubungan dengan asteroid 2012 DA14 yang akan melintas di atas Sumatera pada Sabtu pagi nanti. Analisis ukuran dan arah datang batu ini tak cocok dengan karakter asteroid. Astronom jauh-jauh hari memastikan asteroid tak akan menabrak bumi.


Bumi merupakan jaring raksasa yang efektif menangkap batu angkasa. Setiap tahun, 40 ribu ton batu dari langit masuk ke atmosfer. Sebagian besar dari jumlah tersebut terbakar di udara. Karenanya para ahli memiliki keyakinan bumi cukup aman dari serbuan batu-batu ini.


Namun tetap saja ada yang lolos. Pada 1908, sebuah batu dalam bentuk asteroid berukuran 50 meter jatuh di kawasan Tunguska, Siberia. Batu meledak di angkasa dan memancarkan cahaya menyilaukan. Gelombang kejut akibat ledakan ini merobohkan pepohonan, membuat rimba lebat seluas ratusan kilometer persegi rata dengan tanah.


Pada 2008, asteroid 2008 TC3 tiba-tiba terlihat terbang ke arah bumi. Penghitungan cepat memperkirakan tabrakan akan terjadi dalam 20 jam. Kenyataannya batu ini meledak dan pecah di atas Gurun Nubian di Sudan.


Indonesia pun pernah ketiban batu angkasa. Pada 8 Oktober 2009, asteroid 10 meter meluncur deras menuju Indonesia bagian timur. Tanpa sempat terdeteksi, batu ini meledak di udara, didahului munculnya bola api. Kesaksian warga menunjukkan batu tersebut meledak di atas Teluk Bone. Warga juga merasakan gempa setelah ledakan ini. Para ahli memperkirakan ledakan asteroid kecil ini setara dua kali bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada Perang Dunia Kedua.


ANTON WILLIAM | RIANOVOSTI | GUARDIAN

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya