TEMPO.CO, California - Ilmuwan telah menemukan planet luar tata surya (eksoplanet) terkecil di jagat raya. Planet bernama Kepler-37b itu, yang tidak lebih besar dari bulan, menjadi planet pertama yang diketahui mengorbit bintang yang berukuran lebih kecil daripada matahari.
Kepler-37b adalah satu dari tiga planet baru yang ditemukan di sekitar Kepler 37, sebuah bintang yang sedikit lebih dingin ketimbang matahari dan terletak di dekat konstelasi Cygnus. Dua planet lainnya masing-masing lebih kecil dari Bumi dan dua kali ukuran Bumi. Ketiga planet itu diperkirakan berbatu dan sangat panas sehingga tidak mendukung kehidupan.
"Sistem eksoplanet sangat beragam, ada yang besar dan sekarang ditemukan yang kecil," kata Thomas Barclay, peneliti di Pusat Riset Ames NASA di Moffett Field, California, Kamis, 21 Februari 2013.
Ada tiga planet luar tata surya terkecil ditemukan dengan teleskop antariksa Kepler milik NASA. Teleskop memanfaatkan gelombang seismik pada bintang. Goyangan cahaya dicari saat planet melintas di depan bintangnya, seperti yang terlihat dari Bumi. Semakin besar goyangan cahaya, semakin besar ukuran planet.
Kepler-37b mengalahkan rekor Kepler-42d, planet luar tata surya yang sebelumnya dikenal paling kecil. Kepler-42d ditemukan tahun lalu dan berukuran sekitar separuh Bumi.
Rekor belum selamanya dipegang Kepler-37b. Masih ada setidaknya dua peluang memecahkan rekor eksoplanet termungil. Pertama, sebuah eksoplanet menguap yang ditemukan pekan lalu dan diperkirakan seukuran bulan. Kedua, sebuah eksoplanet yang mengorbit sebuah bintang mati (pulsar) dan diprediksi memiliki massa hanya 2 persen dari Bumi.
NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terpopuler:
Muntari Beberkan Rahasia Taklukan Barcelona
Alasan Iniesta Kalah dari Milan
Allegri: Di Camp Nou Barcelona Tidak Ada Bedanya
Milan Taklukkan Barcelona, Ini Komentar Mereka
Pique Berharap Keajaiban di Camp Nou
Berita terkait
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya
7 November 2023
Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.
Baca SelengkapnyaAhli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap
2 November 2023
Rho Coronae Borealis adalah bintang katai deret utama berwarna kuning-oranye dengan 96 persen massa Matahari Bumi.
Baca SelengkapnyaTeleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b
23 Oktober 2023
Atmosfer Planet WASP-17b yang membengkak menjadikannya target yang bagus untuk Teleskop James Webb.
Baca SelengkapnyaPemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang
26 September 2023
Pemasangan cermin teleskop Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur belum rampung.
Baca SelengkapnyaIni yang akan Terjadi jika Bumi Tak Berputar
25 September 2023
Jika Bumi secara tiba-tiba berhenti berputar, akan memiliki konsekuensi drastis pada iklim, cuaca, waktu, dan kehidupan di planet ini.
Baca SelengkapnyaTak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto
27 Agustus 2023
Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?
27 Agustus 2023
Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka
26 Juni 2023
Observatorium Bosscha, akhirnya dibuka kembali untuk kunjungan publik. Tempat yang tepat mengisi liburan sekolah anak.
Baca SelengkapnyaBisakah Manusia Hidup di Planet Lain?
12 Mei 2023
Berapa lama waktu yang dibutuhkan manusia untuk mendiami planet lain? Mungkinkah manusia "menjajah" dunia di luar Bumi atau bahkan tata surya?
Baca SelengkapnyaAstronom Rekam Detik-Detik Bintang Lahap Planet
11 Mei 2023
Sebuah bintang melahap planet yang jaraknya 12.000 tahun cahaya, kemudian mengeluarkan debu-debu sisa serdawa.
Baca Selengkapnya