Curiosity Sukses Bor Batuan di Planet Mars  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Minggu, 24 Februari 2013 20:01 WIB

Foto permukaan tanah di Planet Mars, setelah kendaraan penjelajah NASA, Curiosity, mengeruk sampel tanah, Kamis (1/11). REUTERS/NASA/Handout

TEMPO.CO, California - Curiosity, robot penjelajah Mars milik NASA, mulai mengirim secara detail gambar bebatuan di planet itu. Robot penjelajah itu dikirim untuk mengetahui apakah planet ini pernah didiami makhluk hidup sebelumnya.

Robot, yang mendarat di dalam cekungan raksasa pada 6 Agustus untuk misi selama dua tahun ini, mengebor dan memindahkan sekitar satu sendok makan bubuk batuan yang telah diremuknya. Gambar batuan ini kemudian dikirim ke stasiun pengendali di Bumi pada Rabu.

"Kami semua sangat senang mendapatkan konfirmasi ini dan lega bahwa pengeboran itu sukses," kata salah satu ilmuwan Curiosity, Scott McCloskey, dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.

Curiosity mulai mengebor batuan pada 8 Februari. Batuan ini tampaknya mengandung mineral yang dibentuk oleh air yang mengalir. Sampel itu diambil dari minimal 2 inci di bawah permukaan batu.

Bubuk batuan berwarna abu-abu itu sangat berbeda dari debu merah yang menutupi permukaan planet, akibat oksidasi dari radiasi ultraviolet matahari. "Memiliki kemampuan mengebor batu merupakan kemajuan signifikan dari robot itu," kata Louise Jandura, chief engineer untuk sistem sampel Curiosity. "Hal ini memungkinkan kita untuk melihat lapisan dalam dari sekadar permukaan batu, membuka semacam kapsul waktu untuk mencari bukti keadaan Mars tiga atau empat miliar tahun lalu."

Bor adalah yang terakhir dari 10 instrumen Curiosity yang digunakan sejak robot itu mendarat di dalam Gale Crater, yang terletak di dekat khatulistiwa planet itu. Situs ini dipilih karena gundukan setinggi 5 km yang terdiri dari sedimen berlapis dari dasar kawah.

Ketimbang mengemudi langsung ke gunung, para ilmuwan memutuskan untuk menjelajahi daerah dalam arah yang berlawanan yang menunjukkan tanda-tanda menarik dari air di masa lalu. Air diyakini sebagai unsur kunci bagi kehidupan.

Jejak di batuan dipenuhi dengan pembuluh dan deposit yang tampak sebagai kalsium sulfat, mineral yang membentuk di Bumi ketika air mengalir melalui patahan batuan. Mars adalah planet di tata surya kita yang paling mirip dengan Bumi.

"Batu-batu di daerah ini memiliki sejarah geologi benar-benar kaya dan mereka memiliki potensi untuk memberikan kita informasi tentang interaksi antara air dan batu," kata ilmuwan Curiosity, Joel Hurowitz.

REUTERS | TRIP B

Berita terkait

Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.

Baca Selengkapnya

Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

2 November 2023

Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

Rho Coronae Borealis adalah bintang katai deret utama berwarna kuning-oranye dengan 96 persen massa Matahari Bumi.

Baca Selengkapnya

Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

23 Oktober 2023

Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

Atmosfer Planet WASP-17b yang membengkak menjadikannya target yang bagus untuk Teleskop James Webb.

Baca Selengkapnya

Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

26 September 2023

Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

Pemasangan cermin teleskop Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur belum rampung.

Baca Selengkapnya

Ini yang akan Terjadi jika Bumi Tak Berputar

25 September 2023

Ini yang akan Terjadi jika Bumi Tak Berputar

Jika Bumi secara tiba-tiba berhenti berputar, akan memiliki konsekuensi drastis pada iklim, cuaca, waktu, dan kehidupan di planet ini.

Baca Selengkapnya

Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

27 Agustus 2023

Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

27 Agustus 2023

Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka

26 Juni 2023

Rekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka

Observatorium Bosscha, akhirnya dibuka kembali untuk kunjungan publik. Tempat yang tepat mengisi liburan sekolah anak.

Baca Selengkapnya

Bisakah Manusia Hidup di Planet Lain?

12 Mei 2023

Bisakah Manusia Hidup di Planet Lain?

Berapa lama waktu yang dibutuhkan manusia untuk mendiami planet lain? Mungkinkah manusia "menjajah" dunia di luar Bumi atau bahkan tata surya?

Baca Selengkapnya

Astronom Rekam Detik-Detik Bintang Lahap Planet

11 Mei 2023

Astronom Rekam Detik-Detik Bintang Lahap Planet

Sebuah bintang melahap planet yang jaraknya 12.000 tahun cahaya, kemudian mengeluarkan debu-debu sisa serdawa.

Baca Selengkapnya