Ilmuwan Temukan Penyimpanan Hidrogen Cair

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 2 Maret 2013 04:52 WIB

Taksi hybrid merupakan taksi masa depan karena berbahan bakar hidrogen.

TEMPO.CO, Rostock - Hidrogen yang dihasilkan dari sumber daya terbarukan adalah sumber energi bersih yang menjanjikan. Kendalanya, hidrogen dalam bentuk gas akan lebih sulit untuk ditangani dan juga perihal transportasi pengangkutannya. Tim ilmuwan internasional saat ini telah menemukan rincian metode yang efisien untuk menghasilkan hidrogen dari bahan metanol dan disimpan dalam suhu rendah.

Nantinya ini dapat digunakan untuk menghasilkan ebergi listrik menggunakan bahan bakar itu. Penelitian ini telah diuraikan secara detail dalam jurnal Nature. Hidrogen memiliki kepadatan energi yang tinggi dan bersih. Sisa pembakarannyapun hanya meninggalkan uap air saja.

Pendukung ekonomi hidrogen ingin menghasilkan hidrogen dengan kelebihan listrik dari energi terbarukan seperti tenaga angin dan energi surya. Tapi karena bentuknya gas, hidrogen hanya dapat diangkut dan disimpan dengan aman jika berbentuk cair atau terkompresi. Dan proses ini membutuhkan banyak energi.

Sedangkan metanol mengandung 12,6 persen hidrogen dan bentuknya cairan pada suhu kamar. Bahan ini sanga memungkinkan untuk digunakan sebagai sarana sementara untuk menyimpan hidrogen sampai ia akan digunakan. Metode yang digunakan untuk melepaskan gas hidrogen dari metanol membutuhkan suhu tinggi yaitu diatas 200 celcius dan tekanan tinggi. Ini membutuhkan aplikasi yang potensial.

Namun pendekatan baru telah dijelaskan oleh Mathias Beller dan rekan dari Universitas Rostock dengan menggunakan katalis berbasis ruthenium. Cara ini cukup efektif untuk menghasilkan hidrogen dari metanol hanya dengan suhu 65-95 celcius dan pada tekanan ambien.

Para penulis percaya bahwa sistem mereka bisa menggabungkan kelebihan metanol sebagai pembawa hidrogen dan membran proton-exchange (PEM) bahan bakar untuk produksi energi yang efisien. PEM adalah salah satu teknologi bahan bakar sel yang paling menjanjikan.

"Penelitian ini adalah langkah yang sangat menarik dan bisa membawa kita untuk lebih mudah dengan sistem kerja yang efisien," kata Prof John Loughhead, direktur eksekutif Pusat Penelitian Energi, Inggris. Menurutnya, penelitian lebih lanjut harus dikembangkan untuk mengetahui seberapa besar berat dan mahal untuk menjalankan sistem yang praktis ini.

BBC | ISMI WAHID

Berita terpopuler lainnya:
Bisnis Mahdiana, Istri Kedua Djoko Susilo
KPK: Silahkan Lapor Data Ibas

Nikah Kedua, KUA Mencatat Djoko Susilo 'Single'

Ferguson Ingin Jadi Direktur Manchester United

Bradley Manning Beber Pembocoran Rahasia Wikileaks

Kisah Djoko Susilo dan Anak Yatim Piatu

Berita terkait

4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

10 Juni 2023

4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

Bioetanol, sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, muncul sebagai bahan bakar alternatif.

Baca Selengkapnya

DKI Bakal Olah 2.000 Ton Sampah di Bantargebang per Hari Jadi Bahan Bakar

21 Februari 2022

DKI Bakal Olah 2.000 Ton Sampah di Bantargebang per Hari Jadi Bahan Bakar

Pemprov DKI Jakarta akan mengolah 2.000 ton sampah setiap hari yang ada di TPST Bantargebang menjadi 750 ton bahan bakar alternatif.

Baca Selengkapnya

Mobil Balap Porsche di Le Mans Pakai Bahan Bakar Terbarukan, Mesinnya Twin-Turbo

29 Januari 2022

Mobil Balap Porsche di Le Mans Pakai Bahan Bakar Terbarukan, Mesinnya Twin-Turbo

Baik Porsche maupun Audi akan menggunakan sasis Multimatic pada mobil balap LMDh masing-masing. Mesin hybrid V8 twin-turbo diuji di Weissach.

Baca Selengkapnya

RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

3 Maret 2021

RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

Pakar teknologi lingkungan ITB Enri Damanhuri menyebut RDF cocok untuk pengelolaan sampah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Maskapai KLM Belanda Terbangkan Pesawat dengan Bahan Bakar Kerosin Sintetis

9 Februari 2021

Maskapai KLM Belanda Terbangkan Pesawat dengan Bahan Bakar Kerosin Sintetis

Maskapai penerbangan Belanda, KLM, menjadi yang pertama menerbangkan pesawat dengan campuran bahan bakar kerosin sintetis dari Amsterdam ke Madrid.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Kembangkan Bioethanol dari Nira Aren

10 Maret 2017

Kementerian Lingkungan Hidup Kembangkan Bioethanol dari Nira Aren

Bioethanol nira aren sangat prospektif dan sangat membantu masyarakat perdesaan memenuhi bahan bakar rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Menteri Darmin: NTB Bisa Jadi Sentra Bioetanol

11 Februari 2017

Menteri Darmin: NTB Bisa Jadi Sentra Bioetanol

Riset pengembangan biosolar dengan mencampurkan solar dengan hasil olahan kelapa sawit sudah dilakukan di Indonesia barat.

Baca Selengkapnya

PT Enero Tagih Janji Pertamina Serap Produksi Bioetanol

9 September 2015

PT Enero Tagih Janji Pertamina Serap Produksi Bioetanol

Sambil berharap serapan bioetanol oleh Pertamina, PT Enero menandatangani kontrak dengan PT Total Oil Indonesia yang akan membeli 135 ribu liter/tahun

Baca Selengkapnya

PTPN X Jual Bioetanol ke Total Oil

1 September 2015

PTPN X Jual Bioetanol ke Total Oil

PTPN X optimistis bioetanol makin menarik perhatian pasar.

Baca Selengkapnya

Pertalite Hadir untuk Memberikan Pilihan yang Lebih Banyak

15 Juli 2015

Pertalite Hadir untuk Memberikan Pilihan yang Lebih Banyak

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hadir untuk memberikan pilihan yang lebih banyak

Baca Selengkapnya