Hamil Bikin Kaki Perempuan Lebih Besar

Reporter

Senin, 4 Maret 2013 05:38 WIB

Steadyhealth.com

TEMPO.CO, Jakarta--Kehamilan tak hanya membuat perut seorang perempuan membesar, tapi juga ukuran sepatunya. Berbeda dengan bagian tubuh lainnya, perubahan ukuran kaki ini bersifat permanen.

Para ilmuwan mengukur panjang dan tinggi lengkung telapak kaki 49 perempuan selama masa kehamilan dan lima bulan setelah mereka melahirkan. Rata-rata tinggi lengkung kaki mereka menurun. Namun, sebaliknya, panjang kaki mereka bertambah 2-10 milimeter selama periode tersebut.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Physical Medicine & Rehabilitation edisi Maret ini, dilaporkan bahwa secara keseluruhan 60-70 persen perempuan dalam riset itu memiliki kaki yang lebih panjang dan lengkung kaki yang lebih pendek setelah melahirkan. Sebelas perempuan di antaranya bahkan harus mengubah ukuran sepatu mereka.

Kendati perubahan ukuran telapak kaki itu telah didokumentasikan dalam penelitian sebelumnya, belum ada riset yang meneliti apakah perubahan itu bersifat permanen setelah melahirkan. "Saya mendengar begitu banyak perempuan yang mengatakan harus membeli sepatu baru setelah hamil," kata Neil Segal, dosen ortopedi dan rehabilitasi di University of Iowa. Inilah yang membuat Segal terdorong untuk memperdalam masalah itu.

Dalam studi sebelumnya, Segal mensurvei 110 perempuan di sebuah mal dan meneliti apakah ukuran sepatu mereka pernah berubah pada usia dewasa. Hanya 13 persen perempuan yang tidak pernah hamil mengatakan ukuran nomor sepatu mereka berubah, sedangkan 30-60 persen perempuan yang pernah hamil mengakui bahwa ukuran sepatunya berubah setidaknya satu kali.

Perubahan ukuran kaki mungkin terjadi akibat berat tambahan yang harus disokong selama masa kehamilan. Pertambahan bobot itu, ujar Segal, mengakibatkan tekanan yang lebih besar pada telapak kaki, yang pada akhirnya membuat lengkung kaki bertambah. Ditambah lagi, perempuan hamil memproduksi hormon yang meningkatkan kerenggangan pada sendi dan ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang), sehingga mungkin membuat struktur kaki menjadi lebih lunak.

Sebagian besar perempuan yang mengalami perubahan ukuran kaki dalam studi ini adalah wanita yang baru pertama kali melahirkan. Perempuan yang melahirkan anak kedua atau ketiga dilaporkan tidak mengalami perubahan itu lagi. "Hasil ini menunjukkan bahwa kehamilan pertama mungkin berdampak besar pada ukuran kaki, tapi perlu studi yang lebih besar untuk memastikannya," ujar Segal.

Perubahan ukuran kaki selama kehamilan, ujar Segal, mungkin menjelaskan mengapa risiko nyeri atau artritis pada kaki, lutut , pinggul, dan tulang belakang perempuan lebih tinggi daripada yang harus ditanggung pria. Perubahan lengkung kaki yang lebih merata dapat merenggangkan ligamen pada telapak kaki, sehingga perubahan gaya berjalan menambah tekanan pada lutut. Simak berita iptek lainnya di sini.

SCIENCEDAILY | TJANDRA

Baca juga:

Bos Google: Smartphone itu Mengekang
20 Tahun Lagi, Penyu Belimbing Diprediksi Punah
LIPI Temukan 9 Spesies Baru Anggrek
Ekor Berudu Ini Memiliki Mata

Berita terkait

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

18 jam lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

3 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

10 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

11 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

20 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

23 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

23 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

24 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

25 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

28 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya