Wechat & Beragam Aplikasi Pesan Instan dari Asia

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 9 Maret 2013 06:41 WIB

Aplikasi Line, Free Group Messaging (Foto: Asiaone)

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi pengiriman pesan instan lewat perangkat bergerak atau mobile messagingada pula yang menyebutnya social messagingterutama buatan Asia, mulai menyerbu Indonesia.

Sang pionir adalah Line. Aplikasi dari Jepang ini mulai digemari di Indonesia sejak tahun lalu sebagai sarana mengobrol lewat Internet. Lantas, ada KakaoTalk dari Korea Selatan, yang diperkenalkan pada awal pekan lalu.

Menjelang akhir pekan lalu, aplikasi WeChat dari Cina ikut-ikutan meramaikan dunia pesan instan di sini.

Mobile messaging secara umum memudahkan pengguna mengobrol dan berkirim pesan tertulis ataupun menelepon gratis lewat jalur internet, atau disebut voice over Internet protocol.

Selain itu, aplikasi ini menyediakan berbagai jenis game, beragam emoticon, serta melayani transaksi jual-beli secara online atau e-commerce.

"KakaoTalk sangat populer di Korea Selatan," kata Kate Sohn, Vice President Global Business Development Kako Corp, seusai acara peluncuran. "Kami akan mengembangkan local content di sini."

Sebelum Line, KakaoTalk, dan WeChat menyerbu, orang terlebih dulu mengenal Yahoo! Messenger, Live Messenger, GTalk, Facebook Messenger, dan mIRC. Semua itu berbasis komputer desktop dan berkibar pada 1990-an.

Nah, semakin maraknya perangkat bergerak dan menjamurnya industri digital di Korea Selatan, Jepang, dan Cina, beberapa perusahaan lokal di sana mencoba membuat aplikasi chatting sendiri khusus untuk perangkat bergerak.

WeChat, misalnya, dibuat oleh Tencent di Cina dengan nama lokal Weixin pada awal 2011. Bisnis Tencent adalah online game, e-commerce, dan layanan instant messenger. Di Indonesia, Tencent bekerja sama dengan MNC Media.

Belakangan, di Cina, WeChat dikabarkan menyalip popularitas aplikasi sejenis, yaitu Sina Weibo. Menurut Martin Lau, Presiden Direktur Tencent, aplikasi ini memiliki pengguna berjumlah sekitar 300 juta orang secara global, dua pertiganya di Cina.

Nantinya, WeChat akan menampilkan media konten yang disiarkan MNC. "Kami juga berencana meluncurkan konten lokal seperti para pesaing," kata Lau.

Adapun KakaoTalk lebih menonjolkan rasa lokal. Ini terlihat pada emoticon Poci, yang menampilkan hantu pocong dalam berbagai bentuk. "Sekitar 90 persen emoticon yang kami tampilkan gratis, termasuk Poci," kata Vice President Global Business Development Kakao Corp,Kate Sohn.

Di antara ketiganya, Line paling populer. Sebab, ia hadir lebih awal menyapa para pengguna di Indonesia. Saat ini, aplikasi besutan NHN Jepang ini memiliki pengguna sekitar 100 juta orang sejak diluncurkan satu setengah tahun lalu.

BUDI RIZA

Berita terpopuler lainnya:
Setelah 2014, SBY Mau Buka Warung Nasi Goreng
Rhoma Irama Tolak Permintaan Joss Stone
Mancini Isyaratkan Bakal Jual Dzeko

Laga Gresik vs Arema Ricuh, Tiga Orang Tewas

Ansyaad : Musuh Itu Teroris, Bukan Densus

Densus 88 Dilatih CIA dan FBI

Berita terkait

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

17 Juni 2022

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.

Baca Selengkapnya

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

7 Oktober 2019

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.

Baca Selengkapnya

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

7 Oktober 2019

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.

Baca Selengkapnya

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

11 Desember 2017

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

9 Agustus 2017

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

5 Agustus 2017

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.

Baca Selengkapnya

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

26 Juli 2017

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.

Baca Selengkapnya

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

26 Juli 2017

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

25 Juli 2017

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

25 Juli 2017

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.

Baca Selengkapnya