Para Jagoan Software Meretas hingga Luar Angkasa

Reporter

Sabtu, 4 Mei 2013 06:01 WIB

Ilustrasi Planet. AP/NASA JPL-Caltech

TEMPO.CO, Jakarta--Gedung Freeware di Jakarta Selatan terlihat lebih dinamis dua pekan lalu. Di sana, 45 jago pembuat software dari Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar berkumpul.

Mereka saling beradu dan unjuk kebolehan dalam lomba International Space Apps Challenge, yang digelar Lembaga Antariksa dari Amerika Serikat, NASA.

Bukan hanya di Jakarta, acara serupa digelar di 83 kota di 44 negara dan melibatkan kurang lebih 9.000 peserta.

Untuk Indonesia, ini adalah gelaran kedua. Melalui acara ini, para pembuat aplikasi diharapkan tertarik untuk membuat software yang terkait dengan eksplorasi luar angkasa dan kemanusiaan.

Supaya konsentrasi peserta tak terpecah, panitia menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan, dari makanan, minuman, hingga sambungan Internet. Semua gratis.

Para peserta hanya diberi waktu satu malam untuk merampungkan sebuah aplikasi.

Setelah rampung, mereka mempresentasikannya kepada tim juri di kantor Atamerica, gedung kebudayaan milik pemerintah Amerika Serikat di kawasan Sudirman Central Business District.

Para jurinya cukup beken. Mereka adalah pembuat software profesional, yakni Heriyadi Janwar dari Microsoft Indonesia, Dondy Bappedyanto (Infinys System), Batista Harahap (Urbanesia.com), dan Harmen J. Mario (Smartfren).

“Penilaian mencakup bagaimana peserta dapat memanfaatkan data dari NASA,” kata Rahmat Hariyadi, Marketing Manager Daily Social, salah satu media mitra acara ini, saat dihubungi.

Ada 21 aplikasi yang berhasil dibuat, dari yang bersifat edukasi hingga yang dapat digunakan untuk meramalkan terjadinya gempa berdasarkan kondisi tertentu di atmosfer bumi.

Setelah berembuk, juri memutuskan pemenangnya adalah Opec Tec: Earthquake Predictor. Sedangkan peringkat kedua adalah SpaceTrek.

Selain kedua pemenang itu, juri menobatkan Earthling, yang mengajarkan beberapa fenomena menarik di Merkurius, Venus, Mars, dan Jupiter, sebagai aplikasi favorit juri.

Earthling dibuat oleh Nefriana, yang berasal dari Direktorat Sistem Informasi Badan Pusat Statistik. Para pemenang memperoleh sejumlah uang tunai dan peranti dari sponsor.

Dua aplikasi pemenang selanjutnya akan diadu di tingkat global. Panggi Libersa Jasri, pembuat aplikasi OpenTec, adalah juara pada lomba serupa tahun lalu.

"Saya ikut kompetisi ini murni karena kecintaan saya kepada sains. Kebetulan saya berprofesi sebagai software developer. Jadi, klop,” kata Panggi, yang berkarier di perusahaan payment gateway ini.

BUDI RIZA

Topik terhangat:
Susno Duadji
| Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional


Baca juga:

The LumiTab, Tablet Pertama dengan Proyektor

Samsung Galaxy S4 8 Core Tiba di Indonesia

Sayembara Puisi NASA untuk Perjalanan ke Mars

Keuntungan Facebook Meningkat 58 persen

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

22 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

23 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

27 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

29 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

30 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

31 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

31 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

34 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya