Ikan Pari Manta Lebih Bernilai Saat Hidup

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 10 Juni 2013 05:11 WIB

Ikan Pari Manta Ray

TEMPO.CO , Jakarta:Menyelamatkan ikan Pari Manta ternyata lebih menguntungkan dibanding menangkapnya untuk dijadikan santapan. Pari Manta adalah salah satu jenis pari terbesar di lautan yang memakan plankton.

Dalam satu studi di Jurnal PloS ONE, di seluruh dunia, Pari Manta mampu menyumbang devisa US$ 140 juta dari sektor wisata. Hewan laut ini menjadi salah satu tujuan para penyelam dan wisatawan, bahkan mereka bersedia membayar lebih mahal untuk bisa melihat ikan pari ini dibanding hiu atau kura-kura.

Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa sebenarnya hewan-hewan yang hidup di lautan lebih berharga dibiarkan hidup dibanding menjadikannya sebuah komoditas dalam keadaan mati. Ikan Pari Manta ini juga lebih bernilai menjadi objek wisata ketimbang dijadikan lahan bisnis dimana daging dan insangnya diburu demi pengobatan tradisional Cina.

Dalam beberapa tahun terakhir, ikan Pari Manta telah menjadi sasaran empuk perburuan satwa, yang diyakini menjadi bahan pengobatan tradisional di Asia Timur. Namun dalam studi terbaru ini terungkap bahwa perdagangan insang ikan pari manta hanya bernilai sekitar US$ 5 juta per tahun, atau hanya sekitar 3,5 persen dari jumlah yang bisa mereka sumbangkan dari sektor wisata alam. Sebagai salah satu spesies yang lambat berkembang biak, ikan Pari Manta sangat rentan terhadap penangkapan secara berlebihan.

"Sebagai contoh di Indonesia, penghasilan nelayan dari berburu insang ikan Pari Manta diperkirakan sekitar US$ 400 ribu, sementara sektor wisata bisa menghasilkan lebih dari US$ 15 juta yang juga mendatangkan keuntungan bagi masyarakat. Dan ini akan terus berulang setiap tahun tanpa mengurangi populasi Pari Manta itu sendiri," kata penulis dalam penelitian ini, Mary O'Malley.

Contoh lain, di Maladewa, melestarikan kehidupan Pari Manta mampu mendatangkan devisa hingga US$ 100 ribu per wisatawan. Dan di wilayah Mikronesia, keberadaan satu Pari Manta saja yang dibiarkan hidup sepanjang waktu bisa memberikan keuntungan pendapatan US$ 1,9 juta dari wisatawan.

Karena penurunan mereka di seluruh dunia, Pari Manta yang terdiri atas dua jenis yaitu Pari Manta raksasa (Manta birostris) dan Pari Manta terumbu (Manta alfredi) mendapat status perlindungan dari CITES (Konvensi Perdagangan Internasional untuk Spesies Flora dan Fauna Terancam Punah) baru-baru ini, dan dilindungi dengan status Appendix II. Hiu juga masuk dalam daftar perlindungan CITES, penelitian lain menemukan hiu ternyata juga lebih bernilai dalam keadaan hidup daripada mati.

ROSALINA | LIVESCIENCE | MONGABAY





Baca Juga:
Taufiq Kiemas dan Kacamata Budiman Sudjatmiko

Jokowi 'Diam' Melayat ke Rumah Duka Taufiq Kiemas

Pemukul Pramugari Tidak Dikenakan UU Penerbangan

Perjalanan Politik Taufiq Kiemas

Mega Tunjuk Sulungnya Beri Sambutan untuk Kiemas

Ini Dia Anak Alay yang Ada di Dahsyat




Berita terkait

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.

Baca Selengkapnya

Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

9 Maret 2022

Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

25 Agustus 2021

Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.

Baca Selengkapnya

Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

23 Mei 2018

Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.

Baca Selengkapnya

Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

12 November 2017

Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu

Baca Selengkapnya

40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

9 November 2017

40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.

Baca Selengkapnya

Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

6 November 2017

Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

7 Agustus 2017

17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

1 Agustus 2017

Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

12 Juli 2017

Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain

Baca Selengkapnya