'Siswa Kreatif Penemu Lebih Berhasil Saat Dewasa'  

Reporter

Editor

Amirullah

Senin, 8 Juli 2013 15:56 WIB

Nisrina Nuramalia Fathina, siswi SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, yang meraih medali perak di Genius Olympiad, di New York. Objek penelitiannya tentang manfaat kulit kacang. koleksi pribadi.

TEMPO.CO, Jakarta -Di tengah padatnya pelajaran sekolah yang kadang membosankan, pelajar-pelajar Indonesia tetap menunjukan daya kreativitasnya yang tinggi. Saat melihat ada persoalan di sekeliling, mereka menciptakan karya yang bermanfaat dan bahkan meraih penghargaan di ajang-ajang internasional. Kebiasaan melatih kreativitas ini dinilai akan membantu siswa ketika mereka dewasa kelak.

"Kami apresiasi kreativitas anak-anak itu. Dan itu penting, karena sistem pendidikan kita tidak mengajarkan hal-hal seperti ini. Sistem pendidikan kita membosankan," kata Kepala Biro Kerja sama dan Pemasyarakatan Iptek LIPI Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono saat ditemui Tempo, Jumat 24 Mei 2013, di ruang kerjanya.

Pada pertengahan Mei lalu, LIPI mengirim sejumlah siswa ke ajang International Exhibition of Young Inventors (IEYI) di Malaysia. Di ajang itu, sejumlah siswa Indonesia berhasil memboyong tiga medali emas dan dua perak. Karya-karya cemerlang itu diantaranya bra penampung ASI, mesin pemisah sampah, sepatu antikekerasan, dan detektor telur besuk. Di tahun sebelumnya, para siswa Indonesia juga menunjukan prestasi yang membanggakan dengan merebut sejumlah medali.

Bukan cuma di ajang IEYI, pelajar Indonesia juga berprestasi di ajang-ajang internasional lainnya, seperti International Environment Project Olympiade (INEPO) pada 17-20 Mei 2013, di Istanbul, Turki; dan International High School Environment Project Olympiad di Oswego, New York, Amerika Serikat, pada 16-20 Juni 2013.

Menurut Bogie, kreativitas para siswa itu mencerminkan orisinalitas dan cara mereka memecahkan masalah di lingkungan mereka. "Mereka mengatasi permasalahan yang ada dengan sumber daya yang ada dalam jangkauan mereka. Jadi mereka melakukannya bukan karena disuruh. Beda dengan PR sekolah. Originalitas inilah yang kita hargai dan kita terus harapkan berkembang di anak-anak sekolah," kata Bogie.

Mengolah dan memupuk daya kreativitas sejak dini dinilai penting oleh Bogie. Sebab, sejarah menunjukan kunci utama orang-orang yang berhasil adalah jam terbang alias pengalaman. Mereka yang punya jam terbang lebih banyak cenderung punya peluang berhasil yang lebih tinggi. "Nah, kalau siswa dari SD, SMP, jam terbangnya sebagai inovator sudah terbangun, mungkin ketika lulus SMA atau kuliah bisa langsung jadi entrepreneur. Beda dengan orang yang ketika lulus SMA baru mikir, 'Saya mau ngapain ya?". It's too late," kata Bogie.

Bogie mengatakan, bisa jadi para siswa belum terlalu merasakan hasil kreativitas mereka saat ini. "Tapi pada saatnya nanti mereka harus menghadapi tantangan hidup yang sebenarnya, apa yang sudah mereka lakukan sekarang akan sangat bermanfaat," ujar dia. (Baca: Edisi Khusus Para Penemu Muda)

AMIRULLAH

Topik Terhangat
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh


Berita Lain:
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur

Tiru Jokowi, Calon Gubernur PDIP Blusukan ke Pasar

Inilah 21 Negara Tempat Snowden Meminta Suaka

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya