Situs Religi Rentan Virus Ketimbang Situs Porno

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 11 Juli 2013 15:04 WIB

Techspotting.org

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini kita sering dihadapkan kenyataan banyaknya serangan virus seperti malware, worms, scareware, dan Trojan horse yang menghinggapi situs-situs porno.

Namun berdasarkan laporan terbaru dari perusahaan anti-virus, Symantec, yang memproduksi software anti-virus Norton, menemukan situs religi dan ideologi ternyata jauh melampaui situs porno sebagai target kejahatan hacker (pencuri data melalui jaringan internet).

Atas dasar itu, pengguna kini perlu tiga kali lebih berhati-hati dan mengantisipasi serangan malware -software yang dapat mencuri data, menghujani spam, atau merusak mesin melalui botnet – pada blog atau situs lokal gereja sama seperti ketika pengguna internet mengakses situs porno.

Penjelasannya sederhana. Pengguna internet yang menjalankan situs dewasa sudah ahli mengoperasikan keamanan pada web, dan mereka sudah lama belajar bagaimana melindungi perangkat dari serangan virus. Sedangkan pembuat situs gereja justru kebalikannya, mereka cenderung naif dan tidak berpengalaman meski ada niat untuk melindungi perangkat atau data dari serangan virus maupun malware. Inilah yang membuat para peretas begitu mudah memasuki situs gereja dengan virus.

Sebagai contoh, Stephen Morrisey, arsitek e-commerce dari Pittsburgh, Amerika Serikat adalah pengembang web untuk gereja-gereja yang ingin membuat situs online. Ia mengaku sama sekali tidak punya dasar pengetahuan tentang keamanan situs dan web saat secara sukarela membantu membuatkan situs di gereja kecil di Wilkes-Barre, Amerika Serikat tiga tahun lalu. Rancangannya sederhana, berupa halaman web statis, namun menjadi populer.

Setelah tiga bulan situs diluncurkan, Morrissey melakukan pengecekan jumlah lalu lintas web dan ternyata telah ditutup. Ia lalu mencoba mengunjungi situs, dan menemukan akses situs telah diblokir oleh Google, yang sebelumnya telah memberikan peringatan terhadap situs gereja yang telah masuk dalam kategori situs terlarang.

“Ini adalah sesuatu yang sulit dipahami,” kata dia seperti dikutip dari laman Slate, Kamis 11 Juli 2013. Kemudian ia mematikan situs dan melaporkannya ke perusahaan Symantec. Ia tidak pernah mencari tahu apa jenis malware yang terpasang di sana. Untungnya, peringatan Google telah mengingatkan umat gereja untuk tidak mengakses sebelum perangkat terinfeksi.

Morrissey mengatakan, seharusnya ia berkonsultasi terlebih dahulu mengenai keamanan jaringan sebelum membuat situs. Dalam pandangannya, gereja ingin memiliki situs online yang dapat diakses orang banyak namun mereka tidak menyadari bahwa hal itu bisa berubah menjadi ide buruk. "Seringkali ahli informasi teknologi memiliki pengetahuan tentang cara membuat web tapi tidak dalam tingkat profesional atau berpengalaman,” ujarnya.

SLATE | ROSALINA

Topik Terhangat:

Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh

Terpopuler:

5 Manfaat Berciuman bagi Kesehatan

Korupsi Simulator, KPK Periksa Lagi Jenderal Nanan

Demi Kebersihan, Kini Ada Urinoir dengan Wastafel

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

18 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

19 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

23 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

25 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

26 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

27 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

27 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

30 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

31 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya