TEMPO.CO, Cambridge - Tim astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics sedang meneliti sebuah katai berwarna cokelat yang misterius. Masih belum jelas benar apakah benda angkasa itu planet atau bintang. Namun mereka mengungkapkan katai yang baru ditemukan itu sangat besar dan bersuhu dingin.
"Seperti bintang yang gagal terbentuk. Suhunya hanya sepanas oven dapur Anda," kata Trent Dupuy, seorang astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Amerika Serikat. Penemuan baru ini dapat menjelaskan pembentukan dan evolusi dunia asing yang jauh.
Benda angkasa yang dikenal sebagai katai cokelat kerap dianggap sebagai bintang gagal karena ukurannya yang lebih besar daripada planet. Namun, di sisi lain, ukurannya terlalu kecil untuk memicu fusi nuklir dan membentuk bintang yang bersinar cemerlang dan bersuhu panas.
Seperti dikutip laman Space, Jumat, 6 September 2013, Dupuy menyatakan katai cokelat yang baru ditemukan ini bersuhu 125-175 derajat Celsius, paling dingin dibanding katai-katai cokelat lainnya. Massanya 5-20 kali lebih besar dari Yupiter. Suhu matahari, sebagai perbandingan, sekitar 5.500 derajat Celsius pada permukaannya.
"Benda-benda yang kami pelajari ini diduga lebih dingin dari apa pun yang sebelumnya telah ditemukan di tata surya," kata Dupuy, merujuk pada ratusan katai cokelat yang telah terdeteksi sampai saat ini.
SPACE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Baca juga:
Batu Menyala Gemparkan Warga Meksiko
165 Ribu Orang Mendaftar Tinggal Selamanya di Mars
QX10 dan QX10: Lensa Kamera Portable untuk Ponsel
Batan Tawarkan Pulau Bangka Jadi Lokasi PLTN
Berita terkait
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya
7 November 2023
Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.
Baca SelengkapnyaAhli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap
2 November 2023
Rho Coronae Borealis adalah bintang katai deret utama berwarna kuning-oranye dengan 96 persen massa Matahari Bumi.
Baca SelengkapnyaTeleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b
23 Oktober 2023
Atmosfer Planet WASP-17b yang membengkak menjadikannya target yang bagus untuk Teleskop James Webb.
Baca SelengkapnyaPemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang
26 September 2023
Pemasangan cermin teleskop Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur belum rampung.
Baca SelengkapnyaIni yang akan Terjadi jika Bumi Tak Berputar
25 September 2023
Jika Bumi secara tiba-tiba berhenti berputar, akan memiliki konsekuensi drastis pada iklim, cuaca, waktu, dan kehidupan di planet ini.
Baca SelengkapnyaTak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto
27 Agustus 2023
Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?
27 Agustus 2023
Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka
26 Juni 2023
Observatorium Bosscha, akhirnya dibuka kembali untuk kunjungan publik. Tempat yang tepat mengisi liburan sekolah anak.
Baca SelengkapnyaBisakah Manusia Hidup di Planet Lain?
12 Mei 2023
Berapa lama waktu yang dibutuhkan manusia untuk mendiami planet lain? Mungkinkah manusia "menjajah" dunia di luar Bumi atau bahkan tata surya?
Baca SelengkapnyaAstronom Rekam Detik-Detik Bintang Lahap Planet
11 Mei 2023
Sebuah bintang melahap planet yang jaraknya 12.000 tahun cahaya, kemudian mengeluarkan debu-debu sisa serdawa.
Baca Selengkapnya