TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Samsung mengatakan perusahaan memiliki rangkaian produk yang bisa beradaptasi terhadap perubahan nilai tukar di negara-negara berkembang.
Executive Vice President Sales dan Marketing Samsung, Eom Young-hoon, mengatakan, "Penurunan nilai tukar mata uang di beberapa negara Asia memang menjadi isu baru-baru ini, namun mulai stabil, dan portofolio bisnis global kami bisa mengimbangi pelemahan pada pasar berkembang tadi."
Pada tahun lalu, perusahaan asal Korea Selatan ini membuat semacam pusat manajemen krisis untuk menangani perubahan mata uang di kawasan Eurozone. Saat itu nilai mata uang euro melemah terhadap dolar, dan ini mempengaruhi daya beli masyarakat di kawasan itu.
Sementara pasar Eurozone masih melemah, sejumlah perusahaan mulai menyasar pasar di kawasan berkembang dengan berjualan peralatan rumah tangga atau ponsel.
CEO Lenovo, Yang Yuanqing, mengatakan bahwa perusahaan mulai membukukan laba sejak memasuki pasar ponsel pada awal tahun ini. Dan Lenovo mulai berekspansi pada Rusia, India, Indonesia, Vietnam, dan Filipina.
ZDNET | BUDI RIZA
Terhangat
Edsus LEKRA | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah
Baca juga:
Dapat Gaji Tinggi karena Googling Nama Sendiri
8 Gadget yang Akan Jadi Kuno
Telepon Pintar Pengukur Gempa
Sudah Tiada, Nenek Ini Terekam Google Street View
Berita terkait
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
2 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
9 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
9 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
21 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
25 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
26 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
29 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
33 hari lalu
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
42 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights
56 hari lalu
Dewan Pers akan segera membentuk komite untuk mengawasi jalannya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights.
Baca Selengkapnya