Bagaimana Gajah Begitu Cepat Memahami Instruksi?

Reporter

Rabu, 16 Oktober 2013 07:49 WIB

Induk gajah berusaha melindungi bayinya dari sejumlah Hyena yang hendak memangsa bayi gajah tersebut di Chobe National Park di Botswana, Afrika, (3/4). dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Anjing, kucing, lumba-lumba hidung botol, dan simpanse selama ini terkenal sebagai hewan cerdas. Penelitian terbaru menemukan bahwa gajah masuk kelompok hewan cerdas karena cepat memahami instruksi gerak tubuh. Riset yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology edisi 10 Oktober lalu itu dilakukan Richard Byrne dan Anna Smet dari Universitas St Andrews.


Kedua ilmuwan ini mempelajari perilaku 11 gajah yang biasa membawa turis di wilayah air terjun Victoria di perbatasan Zambia dan Zimbabwe. Hewan tersebut telah dilatih untuk mematuhi perintah suara, namun tidak pernah diajari dengan instruksi berupa gerak tubuh manusia seperti menunjuk.


"Gajah Afrika itu bisa mengerti perintah spontan, seperti tunjukan jari, tanpa pernah dilatih sebelumnya. Kemampuan untuk memahami gerak tubuh ini tidak hanya milik manusia, tapi juga berkembang di dunia hewan yang jauh sekali relasinya dengan primata," kata Byrne.


Dalam studi gajah tersebut, Byrne melakukan tes dengan meletakkan makanan dalam beberapa wadah. Mereka lalu mengarahkan mamalia besar itu hanya dengan menunjuk wadah yang benar-benar berisi makanan. Lima dari 11 gajah ternyata secara konsisten pergi ke wadah yang benar. Sebagai perbandingan, bocah berusia satu tahun biasanya punya peluang 70 persen benar saat dilakukan hal serupa.


Yang lebih mengejutkan, gajah-gajah itu bisa memilih wadah yang benar dalam percobaan perdana. Mereka, ujar Byrne, seperti tak perlu mempelajari apa pun. Pemahaman mereka sangat baik, mulai dari awal hingga akhir. “Kami tak menemukan tanda pembelajaran di eksperimen itu. "Gajah-gajah yang lahir di penangkaran atau berinteraksi lebih banyak dengan manusia juga punya kemampuan yang sama."


Advertising
Advertising


Kemampuan gajah mengikuti petunjuk diperkirakan berasal dari kebiasaan hidup bersosialiasi. Gajah hidup dalam kelompok besar, menunjukkan perilaku dan emosi, termasuk menandai kuburan anggota kelompok dan meratapi kematian gajah lainnya.


Gajah juga mampu mengenali diri mereka di depan cermin, perilaku yang menunjukkan hewan itu punya kemampuan sosial dan empati.


Menurut Byrne, persamaan gajah dengan manusia adalah mereka hidup dalam lingkungan yang kompleks di mana dukungan, empati, dan bantuan satu sama lain bisa membantu untuk bertahan hidup. Kemampuan gajah memahami instruksi gerak tubuh merupakan bagian dari cara mereka berkomunikasi. Mereka, kata dia, mengerti apa itu instruksi saat melihatnya.


LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

29 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya