TEMPO.CO, Amerika Serikat - Mimpi buruk maupun mimpi indah sering jadi hal yang dipikirkan seseorang setelah bangun tidur. Akan tetapi, ingatan tentang mimpi tidaklah bertahan lama. Jika mimpinya indah, misalnya, Anda pasti berusaha keras untuk mengingatnya. Inilah yang mendasari terciptanya aplikasi Shadow. Aplikasi pada ponsel pintar ini mampu merekam dan menyimpan mimpi Anda.
Hunter Lee Soik adalah pihak di balik inovasi ini. Untuk keberhasilan Shadow, Soik dan Jason menggandeng psikolog dari Harvard Medical School, Deidre Barret, dan Umberto Leon Dominguez, peneliti bidang eksperimental tentang ilmu di balik tidur dan mimpi.
"Kami mencoba temukan cara untuk menjadikan hal yang tak terlihat menjadi terlihat," kata Soik, mantan konsultan produk kreatif di Stella McCartney dan Vitra Awards CFDA, Kamis, 17 Oktober 2013.
Untuk dapat menggunakan aplikasi ini, pengguna harus mengatur dulu jam tidur, kemudian pilih jenis penyimpanan mimpi, teks atau rekaman suara. Hasil perekaman mimpi akan terlihat ketika Anda bangun. Perangkat akan menampilkan teks atau memperdengarkan suara dari mimpi Anda.
Bulan Mei lalu, Soik membuat laman untuk Shadow. Laman ini akan memberikan informasi tentang perkembangan aplikasi ini. Dalam waktu sebulan, tercatat lebih dari 25 ribu orang mengikuti laman tersebut.
Sementara ini, Shadow masih dalam tahap Beta. Soik sedang menambahkan fitur untuk mengelompokan berdasarkan topik dan lokasi mimpi. Ia berharap aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh pengguna dan penelitian ilmiah nantinya.
