Sisi Lain Bekerja di Perusahaan Google  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 5 November 2013 16:10 WIB

Google

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi kebanyakan programmer, bekerja di Google merupakan sebuah pencapaian yang tinggi. Selain gaji yang relatif besar, fasilitas kantor yang lengkap, dan makanan gratis yang tersedia di berbagai sudut kompleks perkantoran Google di Mountain View, bekerja di perusahaan teknologi ini menjanjikan kenyamanan tersendiri.

Namun, sebagian mantan pegawai perusahaan dengan pendapatan sekitar Rp 600 triliun per tahun ini justru merasa kurang nyaman. Beberapa dari mereka bercerita di situs tanya-jawab Quora mengenai hal-hal yang mereka kurang sukai selama bekerja di sana.

Mereka imengaku meninggalkan Google karena pilihan mereka sendiri. Berikut ini beberapa poin cerita itu:

- Google mempekerjakan orang dengan kualitas tinggi untuk pekerjaan yang ringan. Ini karena Google menetapkan standar yang tinggi saat proses penerimaan pegawainya. Misalnya, ada alumnus dari perguruan tinggi top yang bekerja untuk sekadar menghapus satu per satu video terlarang di situs YouTube.

- Google bukan lagi sebuah startup seperti saat berdiri pada 1998. Menurut seorang pegawai, aroma politik kantor terasa begitu kental. Promosi bisa diraih relatif mudah jika seseorang bekerja pada proyek besar dan dekat dengan atasan tertentu.

- Para insinyurnya atau penulis program kerap mengalami kesulitan untuk berdiskusi satu sama lain karena merasa lebih pintar dibandingkan yang lain. Ini membuat diskusi yang obyektif jarang terjadi di tingkat akar rumput. Masing-masing pegawai merasa memiliki teritorialnya sendiri sendiri.

- Sebagian pegawai yang berkualitas tinggi meninggalkan perusahan karena tidak merasa tertantang secara intelektual untuk mengerjakan proyek-proyek yang menarik. Semua keputusan penting telah dibuat pada level atas dan para pegawai tinggal mengerjakan sesuai arahan.

- Menurut seorang mantan pegawai, proyek bagus Google yang dirancang sendiri hanyalah Google Search dan Google Glass. Produk lain merupakan hasil akuisisi yang lalu dikembangkan secara internal.



BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

6 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

13 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

14 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

25 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

29 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

30 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

33 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

37 hari lalu

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

47 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya