Jeff Bezos, pendiri Amazon.com, merogoh kocek hingga US$ 42 juta atau sekitar Rp 411 miliar untuk membuat jam yang bisa bertahan hingga 10 ribu tahun ke depan. Jam jangka panjang ini akan dibuat di Texas. REUTERS/Shannon Stapleton
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah komite di Senat Amerika Serikat bakal menggelar rapat dengar pendapat dengan para pelaku industri untuk menjajaki nilai ekonomi dari penggunaan drone sebagai alat pengiriman barang.
Menurut situs Buzzfeed, rencana ini dilakukan menyikapi rencana perusahaan retail online raksasa Amazon untuk mengirimkan produk pesanan para konsumen menggunakan Quadcopter atau helikopter dengan empat baling-baling.
"Rencana Amazon itu menunjukkan bahwa teknologi drone bisa digunakan untuk kepentingan konsumen dan meningkatkan produktivitas perusahaan," kata Jay Rockefeller, Ketua Komite Senat Bidang Perdagangan, Sains, dan Transportasi kemarin.
Dia menambahkan, isu keamanan menjadi perhatian utama saat drone dipakai untuk kepentingan sipil. Drone merupakan pesawat kecil tak berawak yang bisa dikendalikan dari jarak jauh menggunakan gelombang radio.
Teknologi serupa juga baru saja dipamerkan pada acara StartUp Asia di Jakarta oleh sebuah perusahaan pemula bernama Garuda. Perusahaan ini didirikan oleh anak muda India yang tinggal di Singapura.