TEMPO.CO, London - Koala rupanya memiliki suara bernada rendah. Hewan marsupial yang memiliki waktu tidur panjang ini telah mengalami evolusi pada organ vokalnya. Hasil evolusi itu berupa organ tambahan di luar laring (kotak suara) yang juga mengandung pita suara.
Organ tambahan ini membuat koala mengeluarkan suara bergemuruh rendah, terutama saat musim kawin. Tujuannya untuk memanggil lawan jenis mereka. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Current Biology.
"Pertama kali mendengar suara rendah koala, saya benar-benar kagum bahwa hewan kecil ini dapat menghasilkan suara seperti itu," kata Benjamin D. Charlton dari University of Sussex, Inggris, yang memimpin penelitian, Rabu, 4 Desember 2013.
Seperti dikutip dari laman BBC News, nada suara hewan umumnya bergantung pada ukuran tubuh. Semakin kecil hewan maka semakin nyaring nada suara yang dikeluarkan. Namun ternyata suara koala bernada 20 kali lebih rendah dari yang sebelumnya dikira dimiliki oleh hewan yang tergolong kecil.
"Tinggi nada suara koala setara dengan yang dimiliki hewan seukuran gajah," ujar Charlton. Tinggi nada biasanya digeneralisasikan dengan ukuran hewan mamalia karena vokal suara berasal dari kotak suara.
Mamalia kecil seperti koala yang berbobot 8 kilogram cenderung memiliki laring yang lebih kecil, lebih pendek, dan lipatan vokal yang tipis. Seperti halnya senar pada alat musik, senar berukuran tipis akan menghasilkan nada tinggi.
Uniknya, tatkala para peneliti membedah saluran vokal koala, mereka menemukan lipatan vokal yang lebih besar. Pada koala, pita suara mereka terdiri dari jaringan panjang yang terlipat di palet lembut antara tenggorokan bagian atas atau faring dan rongga hidung. Ketika koala bernapas dalam, mereka dapat mendorong udara melalui lipatan vokal dan menghasilkan suara bernada rendah.
"Lipatan ini yang disebut velar lipatan lokal, tiga kali lebih panjang dan 700 kali lebih berat dibanding lipatan vokal pada laring," kata Charlton.
