Komputer Bisa Diretas Suara Frekuensi Tinggi

Reporter

Jumat, 13 Desember 2013 03:41 WIB

Ilustrasi hacker. Venturebeat.com

TEMPO.CO, Muncih--Hanya dengan menggunakan mikrofon dan speaker standar yang lazim dipasang pada perangkat laptop, peretas diam-diam dapat mengirim dan menerima data menggunakan sinyal audio frekuensi tinggi. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa sinyal audio ini sebagian besar bisa terdengar oleh telinga manusia.

Michael Hanspach and Michael Goetz, peneliti Germany's Fraunhofer Institute bagian komunikasi, Informasi Pengolahan dan Ergonomi baru-baru ini melakukan pembuktian atas konsep eksperimen. Eksperimen tersebut mengacu bahwa jaringan akustik rahasia, sebuah teknik yang telah dihipotesiskan tetapi diklaim tidak akan mungkin digunakan untuk meretas data oleh sebagian besar ahli. Ternyata hipotesis itu memang bisa terjadi. Temuan mereka telah dirinci pada edisi terbaru Journal of Communications.

Komputer yang tidak terhubung ke internet sangat rentan terhadap perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mencuri atau merusak data. Dalam percobaan mereka, Hanspach dan Goetz mampu mengirimkan data kecil antara dua laptopyang dipisahkan oleh jarak sampai 20 meter. Selain itu, dengan menambatkan perangkat tambahan yang dapat mengambil sinyal audio dan mengulang ke perangkat lain di dekatnya, para peneliti mampu menciptakan sebuah jaringan yang bertautan. Yang lebih penting lagi, mereka mampu memancarkan dan mencatat frekuensi ultrasonik dan ultrasonik jarak dekat yang tidak dapat dideteksi oleh manusia. Hanya dengan menggunakan prosesor suara, speaker dah mikrofon standar pada laptop.

Para peneliti bereksperimen dengan berbagai perangkat lunak. Namun, yang terbaik adalah program awal yang dikembangkan untuk mengirim data akustik bawah air. Perangkat yang disebut adaptif modem sistem komunikasi ini dibuat oleh Departemen Riset untuk Underwater Akustik dan Geofisika di Jerman. Alat ini terbukti dapat diandalkan daripada teknik lain. Tetapi ia memiliki satu kelemahan yang signifikan yaitu hanya bisa mengirimkan data pada tingkat rendah, sekitar 20 bit per detik.

Dapat dipastikan tidak praktis untuk transmisi video atau file besar. Namun laju transmisi yang rendah ini masih cukup untuk mengirim dan menerima data sensitif lainnya seperti kunci enkripsi pribadi atau login tertentu.

Bahkan tingkat transmisi rendah ini juga cukup untuk mengirim sinyal elektronik program malware. "Jika Anda memiliki file berukuran kecil yang bernilai tinggi, tentu Anda tidak ingin mengambil resiko," ujar Hanspach.

Dalam tulisan mereka, para peneliti menyarankan beberapa kemungkinan penanggulan. Sebagai contoh, seseorang dapat mematikan perangkat input dan output audio atau menggunakan teknik filter audio untuk memblokir sinyal frekuensi audio tinggi.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Baca juga:

Fosil Situs Song Gentong Terancam Musnah

Samsung Digoyang Isu Miring, Nokia Cari Kesempatan

Berapa Lama BlackBerry Mampu Bertahan?

Korea Selatan Buat Undang-Undang Kecanduan Game

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

19 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

20 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

24 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

25 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

27 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

28 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

28 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

30 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

31 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya