Fakta Iklan tentang Beruang Kutub yang Menyesatkan

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 21 Desember 2013 10:35 WIB

Foto seekor beruang kutub di antara es yang meleleh di teluk Hudson, Kanada ini memenangkan lomba foto Wildlife Photographer of the Year kategori Animal in Their Environment. Huffingtonpost.com/Paul Souders

TEMPO.CO, New York - Sejak tahun 1993, perusahaan soda asal Amerika Serikat, Coca-Cola, setiap musim dingin merilis iklan menggemaskan dan fuzzy tentang kehidupan di Kutub Utara. Sukacita dan kehangatan terpancar meskipun Arktik makin membeku.

Namun kini, iklan itu banyak diprotes karena tak menggambarkan kondisi sebenarnya. Bahkan, seperti dilaporkan situs Slate.com, perusahaan itu dinilai berbohong dalam menyampaikan fakta tentang beruang kutub, salah satu maskot dalam iklan itu.

Iklan ini dicuplik dari film pendek The Polar Bears yang diproduksi oleh sutradara Ridley Scott. Dengan penuh cinta, ia menggambarkan sebuah keluarga beruang kutub yang hangat.

Slate mencatat sejumlah protes terkait dengan film ini. Pertama, kata mereka, beruang kutub tidak berbicara dalam bahasa Inggris. "Dan mereka pasti tidak minum Coca-Cola karena tubuh mereka sudah kaya energi, lebih tinggi dari minuman fruktosa sirup jagung berkarbonasi tinggi itu," tulis media ini.

Namun yang mereka sangat soroti adalah fakta bahwa beruang kutub tidak hidup dalam kelompok secara bersama-sama. Berbeda dengan singa, yang digambarkan dengan apik dalam film animasi The Lion King, beruang kutub hidup sangat soliter. Mereka berkeliaran di Kutub Utara untuk mencari makanan sendiri.

Ketidaktepatan lain adalah kehadiran adik dalam film itu. Pada kenyataannya, induk beruang kutub tidak akan pernah memiliki anak lain sampai dua kelahiran. Mereka biasanya meninggalkan atau mengusir anaknya ketika mencapai usia 2,5 tahun.

Ketidaktelitian ketiga dan terbesar dalam film ini adalah hubungan antara ayah dan anaknya. Pada kenyataannya, pejantan beruang kutub tak pernah kenal anak-anaknya. Setelah beruang jantan memenangi hak untuk kawin dengan betina, sering kali melalui pertarungan intens dan berdarah, ia hanya akan bersama beruang betina selama seminggu. Setelah itu, ia akan meninggalkan betina yang hamil untuk mengurus dirinya sendiri.

Kanibalisme juga kental di antara mereka. Beruang jantan tak segan memangsa anaknya sendiri.

Namun Slate.com memuji upaya Coca-Cola untuk mendukung penelitian dan konservasi beruang kutub. Perusahaan itu menggelontorkan dana US$ 2 juta selama lima tahun melalui proyek Arctic Home untuk menentukan tempat di mana beruang kutub dan orang-orang dapat berkembang di Kutub Utara. Sebanyak US$ 3 juta sumbangan konsumen juga dialirkan untuk proyek ini.

SLATE | TRIP B.

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya