Jejak Ritual Suku Aztec di Terowongan Kereta

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 3 Januari 2014 03:41 WIB

Dua arkeolog meneliti kerangka di reruntuhan piramid Tlateloco, Meksiko, (11/2). Puluhan kerangka ini merupakan korban yang tewas saat perang pada masa kejayaan suku Aztec. REUTERS/Daniel Aguilar

TEMPO.CO , Mexico City: Para pekerja di Mexico City tengah menggali terowongan sepanjang 24,5 kilometer untuk menambah jalur baru kereta bawah tanah. Namun mereka menemukan sesuatu yang ganjil di di dalam galian itu. Para arkeolog pun datang dan memeriksanya. Mereka menduga temuan ganjil itu, berupa tengkorak anjing yang berlubang, sebagai bagian dari ritual persembahan suku Aztec.

Arkeolog menduga tengkorak anjing itu pernah ditempatkan dalam rak penyimpanan tengkorak. Padahal rak itu biasanya dipakai untuk menyimpan tengkorak manusia yang sengaja dikorbankan. Dalam penggalian berikutnya juga ditemukan tengkorak seorang wanita dan dua pria dengan lubang-lubang di bagian pelipis. Mereka juga menemukan sekitar 100 fosil jasad manusia, kebanyakan anak-anak, yang terkubur dalam terowongan itu.

Peneliti Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko memperkirakan tengkorak berlubang itu berasal dari masa antara tahun 1350-1521. Tengkorak seperti itu biasanya dipajang di depan publik pada rak khusus yang dikenal sebagai tzompantli. Rak tengkorak itu biasanya dipakai untuk memajang kepala-kepala para prajurit musuh. Mereka dijadikan sebagai korban persembahan bagi para dewa dalam satu ritual. Namun ini pertama kalinya ada tengkorak anjing ditemukan dalam tzompantli.

"Pada masa peperangan ada beberapa tengkorak kuda yang ikut dipajang, bukan anjing," kata arkeolog Maria de Jesus Sanchez seperti dikutip Associated Press, 31 Desember 2013. Sanchez mengacu pada rekaman dokumen para penjelajah Spanyol yang menemukan sisa jasad rekan-rekannya mereka yang tertangkap dan kudanya dipajang pada rak itu.

Hal itu terjadi mungkin karena bangsa Aztec tidak memiliki kuda. Dalam ritual, mereka ikut mengambil serta binatang itu yang dianggap makhluk buas suci atau benda lainnya untuk digabungkan bersama si penunggang. Tapi bangsa Aztec memiliki anjing sebagai peliharaanm jadi mereka tahu betul apa yang mereka taruh di meja persembahan.

"Kemungkinan anjing-anjing itu diasosiasikan dengan altar-altar di tempat lain dan kami tidak mengetahuinya," kata Sanchez. Dugaan lain menyebutkan anjing memang cukup penting dalam ritual kematian dan lokasi pemakaman. Berdasarkan kepercayaan Hispanik kuno, anjing bisa menemani tuannya di dunia kematian.

Meski tidak ikut dalam proyek ekskavasi tersebut, Arkeolog Universitas Florida Susan Gillespie, menyebut keberadaan tengkorak wanita juga tergolong ganjil. "Informasi yang kita punya menjelaskan rak itu adalah tempat penyimpanan kepala korban tangkapan perang dan biasanya wanita tidak ditangkap saat perang," kata Gillespie.

AP | GABRIEL TITIYOGA

Berita Terpopuler

Besok Wali Kota Jakarta Barat Berangkat Pakai Ojek

Jalan Layang Casablanca Rawan bagi Pejalan Kaki

Tahun Berganti, Ratusan PNS Surakarta Dimutasi

Basuki Cium Potensi Kecurangan Lelang Kepsek

Instruksi Jokowi, Kadis Siap Naik Angkutan Umum




Berita terkait

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.

Baca Selengkapnya

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun

Baca Selengkapnya

Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.

Baca Selengkapnya

9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.

Baca Selengkapnya

Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.

Baca Selengkapnya

27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.

Baca Selengkapnya

Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.

Baca Selengkapnya