Pendiri Twitter Luncurkan Aplikasi Jelly  

Reporter

Kamis, 9 Januari 2014 04:13 WIB

Biz Stone. AP/Richard Drew

TEMPO.CO, New York -- Salah seorang co-founder atau pendiri Twitter, Biz Stone, meluncurkan aplikasi startup barunya berkonsep tanya-jawab yang dinamakan Jelly. Aplikasi yang akan tersedia pada platform iOS dan Android ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan singkat di jejaring sosial mereka melalui gambar atau konten lain.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengambil sebuah gambar dan menanyakannya kepada teman atau kenalan di jejaring sosial. Konsepnya, kata Stone, "ketika Anda sedang berjalan dan melihat sekuntum bunga dan ingin tahu informasi tentang itu, Anda bisa memotretnya dan menaruhnya di jejaring sosial sambil menambahkan sebuah pertanyaan."

Dalam video yang diluncurkan, Stone mendeskripsikan Jelly sebagai sebuah cara untuk mencari tahu tentang sesuatu. "Sekarang setiap orang saling terhubung. Jika Anda memiliki pertanyaan, akan ada seseorang di luar sana yang tahu jawabannya," kata Stone.

Jelly HQ, perusahaan yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, ini memiliki delapan pekerja. Mereka terdiri atas orang-orang penting di berbagai perusahaan, seperti co-founder Twitter Jack Dorsey dan Ev Williams. Founder LinkedIn, Reid Hoffman, juga investor lain seperti Al Gore dan Bono.

Usaha baru Stone ini dibangun dengan konsep yang diilhami berbagai perusahaan tempat ia pernah bekerja seperti Twitter, Google, dan Odeo. Ia berharap dengan peluncuran aplikasi mesin pencari sosial barunya ini, Jelly akan terus dapat menghubungkan orang-orang. "Ternyata, mendapatkan jawaban dari orang-orang ini sangat berbeda dibanding mendapatkan informasi dengan sistem algoritma," katanya.

Aplikasi ini terhubung ke jejaring sosial populer, seperti Twitter dan Facebook. Jelly bukanlah mesin pencari yang pertama muncul. Sebelumnya telah ada Quora, sebuah situs pencarian populer yang memungkinkan pengguna untuk mem-posting pertanyaan dan mendapatkan jawabannya dari masyarakat. Tak hanya itu, Facebook juga telah lebih dulu meluncurkan Graph Search, mesin pencarian serupa, di bulan Oktober lalu. Fitur Graph Search milik Facebook ini memungkinkan pengguna lebih memanfaatkan jejaring sosial mereka untuk mencari informasi.

Jelly memanfaatkan popularitas jejaring sosial untuk mempersonalisasi pengalaman yang lebih kaya untuk mencari jawaban berbasis masyarakat.

CNN | ROSALINA

Baca juga:

Microsoft: Xbox One Terjual 3 Juta Unit

Fosil Kecoa Ini Berumur 49 Juta Tahun

Teknologi Baru Bosch: Mobil Bisa Parkir Sendiri!

iPhone 6 Juga Bisa Disebut iPhone Air

Berita terkait

Fitur Komunitas Versi Baru, Cara Medsos X Tumbuhkan Jejaring Pencuit

20 jam lalu

Fitur Komunitas Versi Baru, Cara Medsos X Tumbuhkan Jejaring Pencuit

X mendorong pertumbuhan jejaring pengguna melalui fitur Komunitas versi terbaru.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

1 hari lalu

Elon Musk Paripurnakan Branding X.com, Sebagian Pengguna Pilih Tetap Sebut Twitter

Langkah final dilakukan Elon Musk dengan mengarahkan semua pengguna Twitter.com ke domain baru, X.com, per Jumat lalu, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

3 hari lalu

Daftar Kasus Viral yang Menyeret Bea Cukai, Terbaru: Alat Paralayang Milik Atlet Ditahan

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu kembali terseret kasus saat menangani barang impor masyarakat. Berikut beberapa kasus viral tersebut.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

23 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

27 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

34 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

19 Maret 2024

Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

19 Maret 2024

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

18 Maret 2024

Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

Ada beberapa cara lihat email dan password Twitter. Salah satunya adalah menggunakan fitur "Lupa Kata Sandi". Berikut ini beberapa cara lainnya.

Baca Selengkapnya

Uang Pesangon Tak Dibayar, Mantan Pejabat Eksekutif Twitter Gugat Elon Musk

5 Maret 2024

Uang Pesangon Tak Dibayar, Mantan Pejabat Eksekutif Twitter Gugat Elon Musk

Sejumlah mantan pejabat level eksekutif di Twitter melayangkan gugatan ke Elon Musk karena belum juga membayar uang pesangon setelah dipecat Musk

Baca Selengkapnya