Obat Pereda Sakit Hambat Bakteri Tiru DNA

Reporter

Editor

Heru Triyono

Sabtu, 15 Maret 2014 05:38 WIB

Ilustrasi bakteri Meningitis. telegraph.co.uk

TEMPO.CO , Jakarta:Penggunaan antibiotik yang berlebihan dipercaya membuat bakteri menjadi lebih resistan. Infeksi yang disebabkan bakteri pun menjadi lebih sulit ditangani. Penelitian terbaru menunjukkan obat untuk mengatasi rasa sakit dan nyeri, demam dan radang diyakini memiliki kemampuan untuk melawan bakteri.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ada sekitar dua juta orang di Amerika Serikat terinfeksi bakteri yang resistan terhadap antibiotik. Kondisi ini berujung pada kematian sekitar 23 ribu jiwa setiap tahun karena sulitnya pengobatan untuk mengatasi bakteri semacam itu.

Dalam laporan di Cell Press journal Chemistry and Biology, 13 Maret 2014, obat-obatan yang tergolong anti-inflamasi non-steroid (NSAID) disebutkan bereaksi terhadap bakteri. Namun obat-obatan itu memiliki cara yang berbeda dari yang dilakukan antibiotik. Kondisi ini bisa membuka jalan mengembangkan obat untuk menghadapi superbug alias bakteri dengan gen tertentu yang membuat mereka kebal terhadap antibiotik.

Peneliti dari Universitas Wollongong, Australia, Dr. Aaron Oakley, mengatakan beberapa obat anti-inflamasi yang dipakai pada manusia dan hewan memiliki kemampuan rendah untuk membunuh bakteri. "Tapi obat-obatan itu bisa menghambat bakteri meniru DNA yang mereka perlukan untuk menggandakan diri," kata Oakley.

Para peneliti menganalisis tiga obat dalam kategori NSAID, yaitu bromofenac, carprofen, dan vedaprofen. Oakley dan koleganya berhasil mengidentifikasi kemampuan oba anti-inflamasi untuk mengikat dan menghalangi protein dalam bakteri yang disebut DNA clamp. Protein yang terdapat dalam beragam spesies bakteri ini merupakan bagian dari enzim untuk menyintesis molekul DNA dari susunan nucleotiden mereka.




Oakley mengatakan efek mematikan bakteri dari obat anti-inflamasi memang berbeda dari obat konvensional. Namun hal ini bisa dikembangkan untuk membuat antibiotik baru yang efektif melawan superbug. "Superbug telah menjadi sangat resistan terhadap banyak antibiotik yang tersedia saat ini," kata Oakley. SCIENCEDAILY | FOXNEWS | GABRIEL TITIYOGA



Baca juga:








Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

18 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

31 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

35 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.

Baca Selengkapnya

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

17 Februari 2024

Cara Efektif Mencegah dan Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak

Seperti COVID 19, radang tenggorokan bisa menular melalui droplet.

Baca Selengkapnya

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

30 Januari 2024

Jangan Biarkan SIkat Rambut Jadi Sarang Bakteri, Bersihkan dengan Cara Berikut

Sikat rambut yang dipakai berkali-kali setiap hari bisa menjadi sarang bakteri, jamur, ketombe, dan minyak sehingga harus rutin dicuci.

Baca Selengkapnya