LIPI: Drainase Buruk Picu Longsor Rel Malabar  

Reporter

Kamis, 10 April 2014 18:46 WIB

Pekerja memasang kait untuk crane pada bangkai gerbong KA Malabar di Desa Mekarsari, Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat, (8/4). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan kereta api Malabar di Desa Mekarsari, Tasikmalaya, 4 April lalu terjadi akibat longsornya tanah penopang rel. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Adrin Tohari, mengatakan faktor utama terjadinya kelongsoran lereng di jalur kereta api adalah sistem drainase permukaan dan bawah tanah yang tidak memadai. Akibatnya, air yang menumpuk di bawah tanah membuat posisi rel labil.

Sistem drainase air permukaan dan bawah tanah berfungsi mengurangi tingkat kejenuhan tanah saat musim hujan. Ketika sistem drainase di sisi dan bawah jalan kereta api tidak berfungsi, tanah akan menjadi jenuh karena terlalu banyak diisi air. Saat berada dalam kondisi jenuh, kekuatan tanah akan berkurang sehingga kestabilan lereng menurun dan memicu terjadinya tanah longsor.

Adrin, yang merupakan peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI ,mengatakan secara alami air bergerak ke tempat yang lebih rendah. Pada kasus tanah longsor di Tasikmalaya, rel kereta berada di lembah yang menjadi tempat berkumpulnya air.

"Karena kondisi lembah itu cekungan, butuh timbunan tanah untuk membuat rel tetap rata. Tapi karena tanahnya jenuh akibat banyak air, kekuatannya berkurang dan longsor," kata Adrin dalam diskusi di LIPI, Kamis, 10 April 2014.

Dalam lima tahun terakhir, lebih dari tiga peristiwa tanah longsor terjadi pada jalur kereta yang melintasi Kabupaten Garut dan Tasikmalaya. "Kebanyakan ambles karena lereng di bawahnya runtuh, sampai ada rel yang menggantung karena tanahnya terkikis dan hal ini sangat berbahaya," kata Adrin.

Menurut Adrin, struktur tanah yang dilintasi rel kereta di Garut, Purwakarta, dan Tasikmalaya memang rentan. Longsor umumnya terjadi pada daerah lereng timbunan yang dibangun dengan menggunakan material tanah vulkanis yang dipadatkan. Material ini umum terdapat di Pulau Jawa, yang memiliki banyak gunung api aktif.

"Dalam geologi, batuan dan tanah vulkanis itu umurnya masih muda dan rentan, banyaknya rekahan di batuan membuat mereka menjadi bidang yang lemah sehingga saat terisi air bisa memicu longsor," kata Adrin.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan kondisi tanah di daerah Jawa Barat memang ekstrem. Kondisi tanah yang jenuh oleh air membuat jalur kereta rawan longsor. "Ada juga kecenderungan pergerakan tanah, Jawa Barat itu labil karena ada di wilayah patahan," katanya.



GABRIEL WAHYU TITIYOGA







Berita Lain:
Target PDIP Tak Tercapai, Puan Disorot
Ahok Bertemu ICW Bahas Penyimpangan Kartu Pintar
Rumah Calon Legislator Dilempari Bom Molotov
Tak Kenal Caleg, Warga Pilih Artis dan Kiai







Advertising
Advertising

Berita terkait

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

19 jam lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

2 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

4 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

6 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

6 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

6 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

7 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

8 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

8 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

8 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya