Evolusi Membuat Wajah Pria Modern Tahan Pukul

Reporter

Jumat, 13 Juni 2014 20:00 WIB

Petinju Manny Pacquiao (kanan) melepaskan tinju ke muka lawannya Brandon Rios pada pertandingan tinju kelas welter World Boxing Organisation (WBO) di hotel Venetian Macao, Macau (24/11). Petinju asal Filipina ini menang angka dengan skor 120-108, 119-109 dan 118-110. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Washington - Tengkorak manusia mengalami perubahan besar dalam evolusi. Teori terkuat menyatakan tengkorak dan rahang manusia berubah sebagai bentuk adaptasi mengunyah makanan yang keras dan alot. Laporan riset terbaru menunjukkan tinju dan perkelahian ternyata berperan dalam perubahan rahang.

Tim peneliti dari University of Utah mengemukakan ada kemungkinan tengkorak leluhur manusia modern berubah untuk mengurangi cedera akibat pukulan saat berkelahi. Laporan yang dimuat dalam jurnal Biological Reviews, 9 Juni 2014, ini menjadi pembanding evolusi tengkorak manusia selama jutaan tahun untuk menyesuaikan diri dengan pola makan.

"Studi terhadap cedera akibat perkelahian menunjukkan wajah menjadi target utama pukulan saat manusia modern berkelahi," kata ahli biologi, David Carrier. Menurut Carrier, tulang wajah mendapat kerusakan terparah akibat perkelahian. Namun, dalam evolusi, tulang dengan tingkat kerusakan tertinggi itu menunjukkan peningkatan kekuatan.

Kondisi ini diketahui dari evolusi awal kera berjalan Australopithecus. Seperti halnya manusia, kera jantan lebih ganas ketimbang betina. Keganasan itu biasanya diarahkan ke pejantan lain. Perkelahian antarpejantan terjadi untuk memperebutkan betina, sumber makanan, dan konflik lainnya. (Baca:Tiga Penyakit yang Menyertai Evolusi Manusia)

Australopithecus berbagi garis keturunan dengan genus manusia, Homo, dan muncul sekitar 4 juta tahun lalu di Afrika. Australopithecus berjalan dengan dua kaki dan berukuran lebih kecil daripada manusia modern. Spesies ini memiliki kombinasi karakter kera dan manusia.

Saat struktur spesies kera besar seperti simpanse dan gorila dibandingkan dengan Australopithecus, ada perbedaan mendasar pada tengkoraknya. "Ada penyusutan panjang rahang, peningkatan kekuatan dan daya tahan rahang, munculnya geraham dan otot rahang, serta peningkatan ukuran dan kekuatan tulang pipi dan penambahan bagian yang melindungi mata," kata Carrier. (Baca:Otak Cerdas Manusia Dibentuk dari Evolusi)

Carrier menambahkan, temuan ini cocok dengan perubahan proporsi tangan sehingga bisa membentuk tinju sekitar 4-5 juta tahun lalu. Analisis terhadap susunan gigi menunjukkan Australopithecus tidak mengkonsumsi makanan keras yang dipandang memicu perubahan struktur rahang. "Riset ini bisa mengisi kekosongan panjang dalam teori tentang perkembangan struktur wajah kita," kata Michael Morgan, ahli fisiologi dari University of Utah.

REUTERS | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
Sekab: JK Minta Rumah di Brawijaya ke SBY
JK Minta Rumah, Sudi Silalahi Tak Tahu Batas Harga
Sukacita Neymar Bikin Gol di Debut Piala Dunia
Ini Situs Tak Layak yang Sering Dikunjungi Anak
Chelsea Resmi Boyong Fabregas


Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya