Hewan Ini Cerdas Meski Otaknya di Lengan
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 1 Juli 2014 06:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masih ingat pada Paul, gurita yang jago meramal tim yang menang dalam Piala Dunia 2010? Meski tak tak diketahui bagaimana gurita itu bisa meramal dengan benar bahwa Spanyol bakal mengalahkan Jerman, satwa bertangan banyak itu memang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata hewan lain.
Berbeda dengan binatang lain yang umumnya memiliki otak di kepala, gurita mempunyai otak di delapan lengannya. Masing-masing lengan bertindak seolah-olah memiliki pikirannya sendiri.
Berbicara soal otak, gurita, bersama hewan Chepalopoda lain, seperti cumi-cumi dan sotong, termasuk hewan yang paling aneh dan unik di dunia. Bagi para ilmuwan, memahami yang dipikirkan monyet, kera, atau lumba-lumba jauh lebih mudah. Tetapi jangan harap bisa menebak isi pikiran gurita. (Baca:Kenapa Lengan Gurita Betina Lebih Panjang)
Nenek moyang manusia dengan gurita berpisah jalur evolusi sekitar 800 juta tahun lalu. Meski terbilang primitif, gurita memiliki tingkat kecerdasan yang tak kalah dengan sejumlah hewan pintar lainnya. Mereka mampu meremas objek melalui lubang berukuran kecil, membuka tutup botol, dan menyamar sesuai warna lingkungan.
"Gurita mampu mengembangkan tingkat kecerdasan menyerupai beberapa hewan cerdas yang memiliki otak lebih canggih," kata Nir Nesher, seorang neurolog dari Hebrew University, seperti dikutip BBC, Jumat, 27 Juni 2014. (Baca:10 Hal Ganjil Tentang Paul Gurita Ajaib)
<!--more-->
Nesher mengatakan, otak gurita berupa jaringan yang terdiri dari 100-500 juta sel saraf atau neuron. Lebih dari separuhnya ditemukan dalam delapan lengannya. Manusia, sebagai perbandingan, memiliki sekitar 85 miliar neuron, sebagian besar berada di dalam tengkorak kepala.
Setiap lengan gurita mengandung sekitar 40 juta reseptor. Sebagian besar terletak di sepanjang pinggiran setiap organ pengisap. Organ yang tersebar pada bagian bawah lengan gurita ini berfungsi untuk meraba objek dan mendeteksi bahan kimia di sekitarnya. Fungsinya mirip dengan indra perasa dan pembau pada manusia.
Kulit gurita juga dipenuhi kromatofora yang mengandung bermacam pigmen warna, yang memungkinkan gurita dapat mengubah penampilannya menyerupai lingkungan sekitarnya. Ketika akan menyergap mangsanya, gurita mampu menyaru seperti batu, baik warna dan bentuk tubuhnya.
Yang tak kalah menakjubkan adalah kemampuan lengan gurita memegang objek dengan mengisapnya. (Baca:Inilah Para Calon Pengganti Paul Si Gurita)
Nesher mengatakan, setiap lengan gurita bertindak seolah-olah memiliki pikirannya sendiri. Ia pernah mencoba memotong satu lengan gurita di laboratorium. Ternyata lengan itu bisa tumbuh lagi. "Meskipun delapan lengannya bisa bergerak sendiri, entah bagaimana gurita tidak pernah mengikat dirinya sendiri," ujarnya. (Baca:Gurita Ini Terdampar di Atas Gunung)
BBC | MAHARDIKA SATRIA HADI
Terpopuler:
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta
Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa
Buruh Prabowo Tagih Tunggakan 6 Bulan Gaji
Manusia Takut Pada Sesuatu yang Mendekat