Monyet di Fukushima Mulai Terpapar Radiasi Nuklir  

Reporter

Jumat, 25 Juli 2014 12:04 WIB

Kompleks nuklir Fukushima Dai-ichi di Okumamachi, Jepang, 2011. Pembangkit tenaga nuklir Jepang ini sempat menghebohkan dunia saat terjadinya gempa mengakibatkan tsunami, sehingga merusak pembangkit nuklir ini dan berdampak luas pada lingkungan dan air jepang bahkan dunia. (cryptome.org)

TEMPO.CO, Fukushima - Monyet liar yang hidup di hutan Fukushima, Jepang, yang berdekatan dengan kebocoran nuklir mulai mengalami perubahan. Dari hasil penelitian University of South Carolina, Amerika Serikat, jumlah sel darah monyet-monyet ini semakin berkurang. Akibatnya, monyet ini rentan terserang penyakit menular.

Peneliti menemukan adanya tanda-tanda dari paparan radiasi nuklir pada 61 monyet yang hidup di 70 kilometer dari PLTN di Fukushima Daiichi. Dari hasil penelitian, sel darah putih dan merah monyet di Fukushima menurun drastis bila dibanding monyet sehat yang hidup di Shimokita. (Baca: Radiasi Bocor dari Reaktor Nuklir Jepang)

"Jumlah sel darah yang rendah dapat menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh menurun. Ini akan membuat monyet rentan terserang penyakit menular," ujarShinichi Hayama, kepala penelitian, seperti dilaporkan Live Science, Kamis, 24 Juli 2014.

Peneliti lain, Tim Mousseau, menuturkan, jika bisa terjadi pada monyet, tanda-tanda bahaya ini tak menutup kemungkinan juga bisa menimpa manusia. Sebab, kata Tim, monyet hidup pada tingkat kontaminasi radiasi yang mirip dengan manusia yang tinggal di Fukushima.

Namun, ujar Tim, tingkat radioaktif pada monyet lebih tinggi daripada yang mereka temukan pada manusia di lokasi yang sama. Hal ini disebabkan oleh monyet memakan langsung buah-buahan, jamur, atau serangga yang sudah terkontaminasi, sedangkan manusia lebih "pilih-pilih".

Dari penelitian ini, Tim berharap akan ada studi lanjutan yang membahas konsekuensi dari bahan radioaktif di Fukushima. Sebab, menurut Tim, penelitian tentang bahaya nuklir masih sangat sedikit. (Baca: Dianggap Menghina, Jepang Adukan Harian Prancis)

"Padahal efek radiasi juga bisa menganggu populasi manusia di daerah sekitar atau mungkin bisa berbahaya pada masa depan," kata Tim.

RINDU P. HESTYA | LIVE SCIENCE



Berita Lain:
Nokia Lumia 530, Ponsel Pintar untuk Pemula
Bos Xiaomi Akui Mi4 Terinspirasi Apple
Apple Luncurkan OS Yosemite Versi Beta

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya