Evolusi Cepat Ikan Stickleback di Dua Habitat

Reporter

Sabtu, 20 September 2014 05:26 WIB

Seorang nelayan memancing ikan di Pantai Kartini, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (2/10). Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan salah satu jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta: Ikan stickleback (Gasterosteus aculeatus) aslinya adalah spesies di habitat laut. Ikan dengan panjang tubuh sekitar lima sentimeter itu mengalami evolusi yang cepat ketika leluhur mereka bermigrasi dari laut ke habitat air tawar.



Sebagian spesies stickleback tetap hidup di laut namun bermigrasi ke habitat air tawar untuk bertelur. Adanya perubahan gen membuat ikan stickleback mampu beradaptasi dengan cepat di dua habitat yang kondisinya bertolak belakang itu. (Baca: Sepanjang 2011, Ditemukan 140 Spesies Baru)



Para peneliti Universitas California, Berkeley, menemukan perubahan gen itu mengendalikan pertumbuhan gigi dan tulang ikan stickleback. Saat berpindah habitat, ikan-ikan dengan ciri tiga duri di tubuhnya susunan kerangka ikan dengan ciri tiga duri di tubuhnya itu berubah sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungan baru.



“Studi ini menunjukkan ada satu gen, dikenal sebagai Bmp6, yang berperan penting dalam regenerasi organ vertebrata itu,” kata pemimpin riset Craig Miller seperti ditulis laman universitas, 17 September 2014. (Baca: Beda Buaya Purba dan Buaya Masa Kini)



Seperti ikan salmon, stickleback adalah spesies anadromous. Mereka hidup di laut namun berenang ke lokasi air tawar dengan melawan arus untuk berkembang biak. Sejak akhir Zaman Es sekitar 12.000 tahun lalu, banyak stickleback yang mengkolonisasi perairan air tawar di danau dan sungai. Di tempat itu, tubuh mereka dengan cepat beradaptasi.



Advertising
Advertising

Ikan stickleback air tawar mempunyai gigi lebih banyak dan rahang yang kuat ketimbang kerabatnya yang tinggal di laut. Ini adalah cara mereka menyesuaikan diri dengan mangsa yang lebih besar di perairan air tawar. Unggul di gigi, stickleback air tawar justru kehilangan sisik yang melindungi tubuhnya.



Beberapa spesies lain mengembangkan semacam lempengan tulang sebagai pengganti sisik. Peneliti menduga hal itu terjadi karena predator stickleback di habitat air tawar berkurang. Pada populasi stickleback di Alaska, perubahan itu diketahui memakan waktu hanya 10 tahun.



PNAS | SCIENCE WORLD REPORT | BBC | GABRIEL WAHYU TITIYOGA



 

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

2 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

14 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

43 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

43 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

44 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

45 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

45 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

57 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya