Kelelawar Berpotensi Sebarkan Virus Flu Baru  

Reporter

Jumat, 3 Oktober 2014 19:21 WIB

Ratusan kelelawar terbang di Langit kota Watang Soppeng, Sulsel, 20 September 2014. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Rockville - Kelelawar dikenal sebagai hewan pembawa virus yang bisa menular ke manusia. Rabies dan ebola adalah contoh penyakit yang menyebar lewat kelelawar. Namun, apakah kelelawar juga menularkan virus influenza? (Baca juga: Situs HealthMaps Bantu Petakan Kasus Ebola)

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal PLOS Pathogens, September 2014, menjawab pertanyaan itu berdasarkan hasil analisis untaian gen kelelawar yang mengandung gen virus influenza. Penelitian yang dipimpin David Wentworth, pakar virologi dari J. Craig Venter Institute di Rockville, Amerika Serikat, membahas apakah segmen gen yang tercampur itu akibat penularan virus flu pada kelelawar atau variasi gen dari proses evolusi.

Tim menggunakan informasi urutan genom virus pada kelelawar yang dikenal dengan Bat09. Mereka kemudian menyisipkan genom tersebut ke dalam sel kultur jaringan manusia.

"Tujuannya untuk melihat apakah urutan virus yang ada dapat membajak sel dalam manusia untuk memproduksi virus flu kelelawar," kata Wentworth seperti dikutip dari Sciencedaily.com, Jumat, 3 Oktober 2014.

Para peneliti pun menemukan hasil yang mencengangkan. Ternyata ribuan pola partikel virus influenza seperti bertunas dalam sel manusia. Ditemukan dua protein influenza, hemaglutinin (HA) dan neuraminidase (NA), yang terletak pada permukaan virus. Dua protein ini dikenal berfungsi sebagai pintu masuk virus ke dalam sel inang. (Berita lain: Pandoravirus, Rantai Penghubung Virus dan Sel)

Karena dua protein influenza HA dan NA pada kelelawar cukup berbeda dengan protein virus lainnya, para peneliti mencoba dua gen tersebut kepada virus flu manusia yang dikenal dengan PR8. Ternyata, virus ini dapat menginfeksi dan berkembang biak.

Proses kombinasi acak atau reassorment, dari bagian genom yang berasal dari dua atau lebih virus berbeda dan terkonsentrasi di sel inang, bertanggung jawab atas sebagian besar pandemi flu. "Ditambah manusia tidak memiliki kekebalan terhadap beberapa virus terbaru," kata Wentworth.

Berdasarkan beberapa tes berbeda atas kemampuan Bat09 untuk mengalami reassorment dengan virus flu spesies lain, tampak bahwa virus influenza kelelawar masih sangat terbatas menciptakan protein. Hal tersebut menyebabkan proses reassorment kemungkinan besar bisa terjadi.

Secara kolektif, para peneliti menyimpulkan, virus influenza kelelawar merupakan virus otentik. Temuan ini, peneliti mengklaim, memberikan wawasan baru ke dalam evolusi virus influenza. "Hasil juga menunjukkan ada ancaman pandemi ke manusia," kata para peneliti.

AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler:
Pimpinan DPR Dikuasai Pro-Prabowo, Puan: Zalim
Pemilihan Pimpinan DPR Tergesa-gesa, Fahri Hamzah: Demi Jokowi
Setya Novanto cs Jadi Pimpinan DPR, PDIP Kalah 2-0

Berita terkait

Profil Nayunda Nabila, Biduan yang Diangkat Jadi Pegawai Honorer Kementan Sebagai Asisten Anak SYL

2 menit lalu

Profil Nayunda Nabila, Biduan yang Diangkat Jadi Pegawai Honorer Kementan Sebagai Asisten Anak SYL

tim penyidik KPK telah memeriksa penyanyi dangdut Nayunda Nabila atas dugaan aliran uang dari Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Tegaskan Mahasiswa Baru Bisa Tinjau Ulang Penetapan UKT oleh Kampus

2 menit lalu

Kemendikbud Tegaskan Mahasiswa Baru Bisa Tinjau Ulang Penetapan UKT oleh Kampus

PTN dan PTNBH disebut harus mewadahi peninjauan ulang kelompok UKT bagi mahasiswa yang mengajukan.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Jenis Kabel Listrik dan Fungsinya

4 menit lalu

Perbedaan Jenis Kabel Listrik dan Fungsinya

Listrik merupakan kebutuhan vital dalam peralatan elektronik

Baca Selengkapnya

PKB Timang Anies Diusung ke Pilgub Jakarta, Namun Masih Condong pada Ida Fauziah

7 menit lalu

PKB Timang Anies Diusung ke Pilgub Jakarta, Namun Masih Condong pada Ida Fauziah

PKB telah berkomunikasi dengan Anies Baswedan perihal kans diusung maju pada Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Tolak RUU Penyiaran, Gabungan Jurnalis hingga Mahasiswa di Solo Gelar Unjuk Rasa

10 menit lalu

Tolak RUU Penyiaran, Gabungan Jurnalis hingga Mahasiswa di Solo Gelar Unjuk Rasa

Aksi penolakan RUU Penyiaran juga mesti terus dilakukan melalui media sosial. Harapannya DPR mendengarkan suara publik.

Baca Selengkapnya

Eks Warga Kampung Bayam Sebut Komnas HAM Akan Terlibat Dalam Mediasi Sengketa Rusun

13 menit lalu

Eks Warga Kampung Bayam Sebut Komnas HAM Akan Terlibat Dalam Mediasi Sengketa Rusun

Eks Warga Kampung Bayam menyatakan Komnas HAM akan terlibat dalam mediasi antara mereka dengan PT Jakpro.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Manipulasi Chart BTS, KOCCA Mulai Lakukan Investigasi

15 menit lalu

Tuduhan Manipulasi Chart BTS, KOCCA Mulai Lakukan Investigasi

Pengaduan manipulasi chart BTS muncul setelah putusan kasus pemerasan yang terjadi pada tahun 2017 diumumkan ke publik

Baca Selengkapnya

Unri Bantah Ada Mahasiswa Baru Mundur Akibat Tak Bisa Bayar Kuliah: Hampir 50 Persen Dapat UKT Rendah

17 menit lalu

Unri Bantah Ada Mahasiswa Baru Mundur Akibat Tak Bisa Bayar Kuliah: Hampir 50 Persen Dapat UKT Rendah

Penjelasan Unri soal mahasiswa baru mundur akibat UKT mahal.

Baca Selengkapnya

Pelaku Wisata hingga Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta Soroti Larangan Study Tour

17 menit lalu

Pelaku Wisata hingga Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta Soroti Larangan Study Tour

Menurutnya study tour memiliki efek domino pada hidupnya pariwisata sekaligus perekonomian daerah, terutama di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Perbedaan KRIS dengan Sistem Kelas 1,2, dan 3 di Pelayanan BPJS Kesehatan

18 menit lalu

Perbedaan KRIS dengan Sistem Kelas 1,2, dan 3 di Pelayanan BPJS Kesehatan

Sistem klasifikasi kelas 1, 2, dan 3 bagi pasien BPJS Kesehatan akan diganti dengan penerapan Kelas Rawat Inap Standar alias KRIS. Bedanya?

Baca Selengkapnya